Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah menjelang rilis data inflasi Februari 2021.
Pada pukul 09.20 WIB, rupiah melemah 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.264 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.235 per dolar AS.
"Sepertinya volatilitas rupiah akan kembali meningkat pada minggu ini," kata analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin.
Menurut Rully, data-data dari dalam negeri kemungkinan besar masih akan kondusif, seperti inflasi yang diperkirakan masih stabil.
"Tekanan akan banyak dipengaruhi oleh sentimen luar negeri, yaitu kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun. Beberapa hari memang emerging currencies cenderung melemah signifikan," ujar Rully.
Rully menambahkan, pada awal pekan ini kemungkinan rupiah akan kembali terdepresiasi terhadap dolar AS.
Ia memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.175 per dolar AS hingga Rp14.260 per dolar AS.
Pada Jumat (26/2/2021) lalu, rupiah ditutup melemah sebesar 152 poin atau 1,08 persen ke posisi Rp14.235 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.083 per dolar AS.
Berita Terkait
Pemprov Papua minta warga perbatasan bertransaksi gunakan rupiah
Jumat, 17 November 2023 14:05
BI Papua edukasi pelajar cinta rupiah ke masyarakat
Senin, 10 Juli 2023 10:11
BI gelar ekspedisi Rupiah berdaulat di enam wilayah 3T Papua
Jumat, 23 Juni 2023 19:06
Astra Motor Papua hadirkan promo Honda CB150X hingga jutaan rupiah
Senin, 22 Mei 2023 10:03
Gairah perekonomian dari penggunaan rupiah perbatasan Merauke
Sabtu, 15 April 2023 14:28
BI Papua meluncurkan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri 2023
Senin, 27 Maret 2023 17:22
Pemprov Papua apresiasi penyelenggaraan ekspedisi rupiah BI
Selasa, 21 Juni 2022 18:57
Rupiah menguat dipicu kemajuan perundingan damai Rusia-Ukraina
Rabu, 30 Maret 2022 10:47