Chicago (ANTARA) - Harga emas lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah mencetak kenaikan dua hari berturut-turut dan mencapai level penyelesaian tertinggi sejak 25 Februari, tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat dan data ekonomi positif.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, jatuh 11,1 dolar AS atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 1.782 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Rabu (21/4), emas berjangka melonjak 14,7 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.793,10 dolar AS per ounce, setelah mencapai tertinggi sesi di 1.798,25 dolar AS. Ini merupakan penyelesaian tertinggi sejak 25 Februari ketika menyentuh puncak 1.805 dolar AS.
Emas berjangka juga terangkat 7,8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.778,40 dolar AS pada Selasa (20/4), setelah terpangkas 9,6 dolar AS atau 0,54 persen menjadi 1.770,60 dolar AS pada Senin (19/4), dan menguat 13,4 dolar AS atau 0,76 persen menjadi 1.780,20 dolar AS pada Jumat (16/4) lalu.
"1.800 dolar AS adalah tingkat resistensi psikologis, jadi kami kembali dengan tes ... Dolar dan (imbal hasil) obligasi 10 tahun keduanya sedikit lebih tinggi dan itu juga menekan emas," kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir.
Dolar menguat 0,2 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10-tahun naik ke tertinggi sesi 1,587 persen, meskipun dalam kisaran yang ketat.
Emas telah turun sekitar 6,0 persen sepanjang tahun ini, sebagian besar tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah.
Penurunan emas kemungkinan hanya berumur pendek di tengah pembelian oleh bank sentral dan meningkatnya permintaan emas fisik dari China dan India, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Swiss pada Maret mencatat ekspor emas bulanan terbesar dalam 10 bulan terakhir, karena pengiriman ke India melonjak. Tetapi mengaburkan prospek itu adalah rekor lonjakan COVID-19 di negara tersebut.
Daya tarik emas juga diredupkan oleh data ekonomi AS yang menunjukkan penurunan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu, memperkuat ekspektasi untuk pertumbuhan lapangan kerja pada April.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 547.000 orang mengajukan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 17 April, mencapai level terendah 13 bulan dan turun dari 586.000 klaim yang disesuaikan pada minggu sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 39 sen atau 1,47 persen menjadi ditutup pada 26,18 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 6,2 dolar AS atau 0,51 persen menjadi ditutup pada 1.208,5 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas menguat karena inflasi yang tinggi meningkatkan daya tariknya
Kamis, 14 April 2022 4:42
Harga emas naik setelah ekuitas AS jatuh dan perang Ukraina-Rusia berlanjut
Selasa, 12 April 2022 5:40
Harga emas terdongkrak 14,7 dolar didorong kekhawatiran inflasi dan Ukraina
Jumat, 8 April 2022 5:48
Harga emas melemah 4,4 dolar jelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve
Kamis, 7 April 2022 5:22
Harga emas jatuh 6,5 dolar tertekan prospek kebijakan moneter agresif Fed
Rabu, 6 April 2022 5:36
Harga emas menguat dipicu prospek lebih banyak sanksi Rusia
Selasa, 5 April 2022 5:17
Harga emas anjlok 30 dolar karena data pekerjaan AS dan "greenback" menguat
Sabtu, 2 April 2022 6:28
Harga emas terdongkrak 15 dolar terdorong berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina
Jumat, 1 April 2022 6:10