Beoga,Puncak (ANTARA) - Tokoh agama Kristiani Gereja Bethesda Beoga Pdt Simon Tinal menyatakan aksi pembunuhan dan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di Beoga Kabupaten Puncak, Papua, bertentangan dengan ajaran Injil.
"Kejahatan dan kekacauan selama tahun 2021 membuat anak-anak sekolah, guru dan mama-mama mulai merasa takut sehingga banyak yang turun gunung," ungkap Pdt Simon Tinal saat silaturahmi di Timika, Minggu.
Sebelumnya kekacauan di Beoga, lanjut Pdt Simon, lebih dipicu masalah dengan perang suku antarwarga.
Pdt Simon mengakui tentang jenazah dua guru yang ditembak KKB di Beoga bahwa dalam agama tidak dibenarkan untuk membunuh orang.
"Apalagi membunuh guru dan membakar sekolah sangat bertentangan dengan Injil. Tindakan mereka atas dasar diri sendiri," ungkapnya.
Pdt Simon mengakui pernah bertemu KKB dan disinyalir bahwa orang tersebut berasal dari luar Beoga karena menggunakan bahasa yang lain.
Pdt Simon berharap peristiwa penembakan tidak terulang lagi di Beoga Kabupaten Puncak.
Diakui Pdt Simon situasi saat penembakan terjadi sebanyak 30 orang dengan membawa senjata panjang.
"Saya juga termasuk orang yang ikut evakuasi korban karena korban sudah dalam keadaan meninggal dan posisi korban di dalam rumah," ungkap Pdt Simon.
Berita Terkait
Toga di Beoga ungkap aksi KKB tak berperikemanusiaan
Minggu, 18 April 2021 14:45
Polres Puncak lepas dua warga sipil terduga KKB karena tidak cukup bukti
Rabu, 27 Maret 2024 16:46
Kapolda Papua sebut korban kekerasan oknum prajurit adalah anggota KKB
Rabu, 27 Maret 2024 2:08
Komnas HAM Papua: Korban kekerasan prajurit di Ilaga meninggal dunia
Selasa, 26 Maret 2024 17:58
Kapendam XVII: Pomdam III/Siliwangi tahan delapan prajurit TNI
Senin, 25 Maret 2024 17:11
Kapolda Papua turunkan tim evaluasi keberadaan Pos Polisi 99 di Ndeotadi
Sabtu, 23 Maret 2024 14:23
Kapolres Paniai: Dua helikopter evakuasi jenazah korban KKB dari Pos Pol 99
Jumat, 22 Maret 2024 12:50
Kapolres Paniai: Evakuasi jenazah korban KKB di Pos Pol 99 Jumat
Kamis, 21 Maret 2024 13:44