Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengimbau masyarakat di wilayahnya tidak terprovokasi isu sabotase atas terganggunya jaringan komunikasi akibat putusnya kabel optik bawah laut milik Telkom di Perairan Sarmi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Dance Yulian Flassy kepada Antara di Jayapura, Sabtu mengatakan persoalan internet, yakni putusnya kabel optik bawah laut sekitar 700 kilo meter dari Perairan Sarmi tersebut, merupakan kejadian yang memaksa.
"Meskipun membuat komunikasi di Jayapura terganggu, namun di wilayah selatan, seperti Timika dan Asmat tidak terpengaruh," katanya.
Menurut Dance, terkait keadaan memaksa ini sedang dikomunikasikan oleh pihaknya bersama PT Telkom Papua.
"Kami berharap hal ini tidak mengganggu pelayanan publik bagi masyarakat, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya sudah menginstruksikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua untuk berkoordinasi dengan PT Telkom setempat agar hal ini dapat segera dicari solusinya.
"Jika jaringan komunikasi terputus atau terganggu dalam waktu lama dapat menganggu penyelenggaraan pemerintahan," katanya.
Dia menambahkan sekali lagi diharapkan masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan hal-hal yang belum tentu kebenarannya.
Berita Terkait
Melihat upaya pemerintah meningkatkan ekonomi Nelayan di Papua
Kamis, 25 April 2024 13:46
Pemprov Papua sebut RTRW salah satu upaya lindungi hutan
Kamis, 25 April 2024 13:26
Pemprov: 126 pokmaswas bantu awasi laut di Papua dari penggunaan peledak
Rabu, 24 April 2024 15:05
Pemprov Papua identifikasi potensi komoditas dorong ekspor
Rabu, 24 April 2024 15:04
Pemprov Papua: Harga bahan pokok di Kota Jayapura stabil
Selasa, 23 April 2024 16:51
Pemprov Papua: Organisasi Kalwedo berkontribusi nyata untuk pembangunan
Senin, 22 April 2024 17:01
Tokoh Adat Tabi harap masyarakat jaga kamtibmas jelang pilkada
Sabtu, 20 April 2024 17:57
Pemprov Papua harga bahan pokok terpantau stabil setelah lebaran 2024
Jumat, 19 April 2024 2:24