Jakarta (ANTARA) - Dalam menghadapi pandemi COVID-19 diperlukan berbagai inovasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mampu bertahan, salah satu inovasi adalah dengan memindahkan usahanya ke ranah digital atau go digital.
Salah satu pelaku UMKM yakni Hendy Setiono, founder dan CEO Baba Rafi Enterprise mengakui tak ada cara lain bagi para pelaku UMKM selain menerapkan digitalisasi selama pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas masyarakat.
"Di era pandemi, tidak cukup go digital. Pelaku bisnis sepatutnya benar-benar menjadi bagian dari digital itu sendiri, atau be digital," kata Hendy dalam siaran pers pada Senin.
Di sisi lain, para pelaku UMKM masih dihadapkan dengan beberapa tantangan, di antaranya kurangnya pemahaman mengenai fitur-fitur online baru untuk bisa menggunakannya secara tepat sehingga dibutuhkan edukasi.
"Kedua, dari sisi operasional, yaitu fasilitas yang sesuai untuk produksi dan penyimpanan barang dalam ukuran yang lebih besar agar dapat menjaga kualitas produk. Ketiga adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten," kata dia.
Hendy mengatakan bahwa pelaku bisnis lebih baik merancang strategi penjualan secara virtual, sehingga tidak bergantung pada gerai offline untuk menjual produk pada pelanggan.
"Dengan langkah ini, pelaku bisnis dapat tetap berhasil di tengah pandemi ataupun periode new normal. Selain itu, kunci untuk tetap mempertahankan bisnis yaitu mengedepankan atau bahkan memperbesar anggaran untuk marketing atau promosi produk. Dengan demikian, keuntungan bisnis justru berkembang saat pandemi, dengan pemesanan online meningkat menjadi 90 persen," kata Hendy.
Setelah melengkapi keterampilan dalam berbisnis, pelaku usaha sepatutnya juga memiliki perlindungan yang sesuai untuk menghindari berbagai bentuk risiko.
Allianz menawarkan asuransi bisnis dengan perlindungan komprehensif, melalui Allianz UsahaKu.
"Dalam Allianz UsahaKu ada berbagai pilihan rencana dengan manfaat perlindungan dan premi yang menarik. Jenis okupasi tempat usaha yang dilindungi juga luas dan beragam," kata Dony Sinanda Putra, Head of Underwriting & Product Development Allianz Utama Indonesia.
Pemerintah menargetkan 30 juta dari 64 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa go digital atau terintegrasi dalam sistem elektronik pada 2023 mendatang.
Berita Terkait
PT Telkom permudah UMKM Papua melalui aplikasi pembayaran digital
Jumat, 12 April 2024 23:51
Pemkab Jayapura dorong kembangkan UMKM Digital 2024
Rabu, 27 Desember 2023 9:00
DJKN sebut tingkatkan ekonomi UMKM Papua melalui pasar digital
Sabtu, 26 Agustus 2023 22:28
MenKopUKM upayakan pelaku UMKM di Papua go digital
Rabu, 31 Agustus 2022 18:31
BI Papua dampingi 39 UMKM masuki era digital
Senin, 29 Agustus 2022 3:26
BI ajak UMKM kopi di Papua masuk ekosistem digital
Minggu, 28 Agustus 2022 17:44
Pemkab Jayapura berharap melalui DEA muncul wirausahawan lokal Papua
Jumat, 26 Agustus 2022 20:55
Kominfo Kabupaten Jayapura mendukung UMKM untuk manfaatkan digital
Rabu, 24 Agustus 2022 18:29