Jakarta (ANTARA) - Sertifikat vaksin milik Presiden Joko Widodo diduga bocor dan beredar di dunia maya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan data di aplikasi PeduliLindungi aman.
"Integrasi eHac ke aplikasi PeduliLindungi dan migrasi aplikasi PeduliLindungi, PCare dan Silacak ke data center Kominfo baru saja dilakukan dan saat ini data PeduliLindungi di data center Kominfo aman," kata Johnny kepada ANTARA, Jumat.
Kominfo menyatakan penjelasan lebih lanjut mengenai sertifikat milik presiden yang beredar di dunia maya merupakan wewenang Kementerian Kesehatan selaku wali data COVID-19.
ANTARA sudah menghubungi perwakilan Kementerian Kesehatan, namun, belum mendapatkan penjelasan.
Sertifikat milik diduga Presiden Joko Widodo beredar di platform Twitter berisi nama lengkap, nomor induk kependudukan, tanggal vaksinasi serta nomor batch vaksin.
Pantauan ANTARA per siang ini, terdapat pembaruan untuk aplikasi PeduliLindungi untuk sistem operasi Android.
Aplikasi tersebut memuat sertifikat vaksinasi COVID-19 milik pengguna dan sejauh ini tidak ada fitur untuk melihat sertifikat vaksin milik pengguna lain.
Sementara di situs resmi PeduliLindungi.id, pengguna bisa memasukkan nama lengkap dan NIK untuk mengecek status vaksinasi.
Berita Terkait
BPJPH segera menerbitkan sertifikat halal vaksin Merah Putih
Senin, 14 Februari 2022 15:27
Polisi tangkap oknum mahasiswa pengguna sertifikat vaksinasi palsu
Kamis, 9 September 2021 18:52
Kemenkes bagikan cara dapatkan serta perbaiki sertifikat vaksin COVID-19
Kamis, 9 September 2021 3:23
Mengulik fitur-fitur di aplikasi PeduliLindungi
Sabtu, 4 September 2021 14:18
Polisi tangkap penjual sertifikat palsu vaksin COVID-19
Jumat, 3 September 2021 16:54
Sertifikat vaksinasi COVID-19 tersedia dengan versi terbaru
Kamis, 8 Juli 2021 7:22
Belum mendapat sertifikat digital di PeduliLindungi? Ini kata Kominfo
Senin, 15 Maret 2021 15:28
Relawan Dr. Aaron minta MUI keluarkan sertifikat halal pada vaksin COVID-19
Jumat, 8 Januari 2021 17:06