Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura Laus Deo Calvin Rumayom mengingatkan penanganan kasus Gubernur Papua Lukas Enembe harus berhati-hati karena sebagai pejabat publik, orang nomor satu di provinsi Papua itu pernah trauma dan sakit hati sehingga tak percaya kepada negara.
Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis, Laus Rumayom mengatakan, tak hanya kasus Gubernur Lukas Enembe tetapi kasus para bupati lainnya di Papua harus ditangani secara khusus. Jika terjadi kasus korupsi, maka harus dijelaskan kepada warga kasus ini tak ada hubungannya pelanggaran HAM, tetapi murni kasus penyalahgunaan kewenangan.
"Kalau yang digaungkan misalnya jemput paksa atau narasi lain tanpa penjelasan maka warga Papua mempunyai kesimpulan sendiri-sendiri. KPK harus menjelaskan apa masalahnya sehingga tak bisa menangkap atau menahan Lukas Enembe, apakah karena masalah keamanan atau soal alat bukti belum cukup,"ujarnya.
“Kasus Gubernur Papua adalah masalah kita dan tak boleh biarkan Lukas sendiri, tak boleh biarkan Pemprov Papua sendiri, tak boleh biarkan KPK dan TNI-Polri bergerak sendiri,”imbuhnya.
Diakuinya, melihat kasus Gubernur Papua ada pelajaran berharga yang dipetik, yakni melahirkan sebuah konsep pembangunan Papua satu perspektif baru, yaitu pendekatan antropologis, pendekatan filosofis, pendekatan partisipatif dan keterlibatan secara bersama-sama.
Ia berpesan Lukas Enembe mengikuti jejak Nelson Mandela menjadi contoh negara-negara demokrasi dunia selama 27 tahun mendekam penjara tetapi menyerukan perdamaian dan pengampunan lawan-lawan politiknya hingga dikenang sebagai tokoh politik pemberani memberikan pengampunan Apartheid dan menjadikan Afrika Selatan bangsa besar dan bermartabat.
Lukas Enembe sebagai pemimpin Papua harus bisa mengampuni dirinya sendiri, mengampuni rakyatnya, mengampuni pihak menghakimi dirinya tetapi kuat dan tegar menggunakan khidmat Tuhan sebab kesalahan sebagai manusia pasti terjadi, tetapi kalau dirinya punya niat baik untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, pasti Tuhan akan membuka jalan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi ingatkan penanganan kasus Lukas Enembe harus hati-hati
Berita Terkait
Polresta Jayapura: Pelaku pembakaran ruko dan faskes Korem 172 ditangkap
Senin, 22 Januari 2024 15:40
Kapolda Papua: kerusuhan pada 2019 berbeda dengan kasus 2023
Minggu, 31 Desember 2023 20:16
Kapolda Irjen Fakhiri: Bareskrim tangkap pemilik akun sebar ujaran kebencian
Minggu, 31 Desember 2023 19:29
Polisi selidiki kasus pembakaran ruko asrama Korem 172/PWY Waena
Jumat, 29 Desember 2023 21:42
Kapolresta Jayapura: Pemakaman Lukas Enembe berlangsung aman
Jumat, 29 Desember 2023 19:20
FKLN: Warga Nusantara membantu jaga keamanan lingkungan
Jumat, 29 Desember 2023 16:46
Tokoh adat apresiasi iringan jenazah Lukas Enembe tertib di Kampung Harapan
Jumat, 29 Desember 2023 15:39
Pangdam XVII/Cenderawasih: KNPB dalang kerusuhan Jayapura
Jumat, 29 Desember 2023 15:36