Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Papua melibatkan komunitas disabilitas pada Festival Cenderawasih yang akan di gelar selama tiga hari pada 13-15 Juni 2025 bertempat Kota Jayapura, Papua.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Faturachman di Jayapura, Sabtu, mengatakan Festival Cenderawasih itu bersifat inklusif dengan memperhatikan pentingnya keterlibatan semua orang, termasuk yang memiliki perbedaan.
"Sehingga diharapkan semua bisa diikuti dan dinikmati oleh semua segmen masyarakat," katanya.
Menurut Faturachman, berdasarkan informasi dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) di Provinsi Papua di mana ada beberapa kelompok memiliki usaha, seperti pijat tuna netra, kopi, sapu lidi, keset kaki.
"Untuk itu kami meminta PPDI melakukan pendataan berapa pelaku usaha sehingga bisa disiapkan stan dengan kehadiran Festival Cenderawasih di mana sebagai bagaimana upaya menghadirkan ekonomi yang keberlanjutan," ujarnya.
Dia menjelaskan pada kegiatan tersebut pihaknya bakal melibatkan kurang lebih 40 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Festival Cenderawasih merupakan platform terintegrasi yang menyinergikan dan mendorong implementasi pengembangan UMKM dan pariwisata, serta Ekonomi dan Keuangan Syariah (Eksyar)," katanya.
Ia menambahkan pelaksanaan kegiatan tersebut didukung oleh digitalisasi sehingga menjadi sebuah kolaborasi yang harmonis dan inklusif untuk peningkatan iklim investasi dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah Papua.
"Kegiatan ini juga sebagai katalisator untuk meningkatkan iklim investasi dan mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan di Papua seperti sektor perdagangan (UMKM) dan pariwisata, serta inklusif dengan adopsi digitalisasi sehingga dapat tercapai perekonomian yang Strong, Sustainable, Balanced and Inclusive Growth (SSBIG)," ujarnya.