Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan mengatur pendistribusian bahan pokok terutama hasil pertanian guna mendukung perekonomian petani orang asli Papua (OAP) setempat.
Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere di Wamena, Selasa mengatakan pihaknya ke depan akan memikirkan untuk membatasi jumlah barang yang masuk khususnya hasil pertanian ke daerah ini.
“Ingat kami tidak melarang, tetapi membatasi masuknya hasil pertanian supaya dapat membantu pemasaran hasil bumi masyarakat atau petani asli di Jayawijaya,” katanya.
Menurut dia, tugas pemerintah daerah untuk memberikan solusi dan mencari jalan terbaik dalam mendukung kesejahteraan bagi masyarakat di 40 distrik.
“Kami ingin masyarakat kami yang rata-rata memiliki pencarian sebagai petani untuk hidup sejahtera dengan hasil bumi yang mereka kelola. Kalau kami tidak mendukung, maka kasihan hasil bumi masyarakat kalah dengan yang dikirim dari luar,” ujarnya.
Dia menjelaskan terkadang hasil pertanian yang dikirim dari luar lebih murah dibanding dengan hasil bumi masyarakat 328 kampung di Kabupaten Jayawijaya.
“Makanya hasil bumi masyarakat kita tidak laku terjual, dan hasil bumi dari luar yang laku. Ini menjadi keluhan masyarakat kami, maka ke depan kami akan mengatur sebaik mungkin supaya masyarakat kami dapat keuntungan dari kerja kerasnya,” katanya.
Dia menambahkan luas lahan pertanian yang telah dikelola masyarakat 40 distrik 112 hektare, dan ini masih bisa ditambahkan, asalkan pemasaran hasil bumi tersedia baik.
“Kami dorong masyarakat untuk kembali kerja kebun, tetapi kalau tidak ada tempat pemasaran yang baik, maka mereka juga pun akan malas. Maka tugas kita untuk menyiapkannya itu,” ujarnya.