Jayapura (ANTARA) - Kementerian Agama Republik Indonesia mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat sinergi dalam mewujudkan program Kampung Zakat dan pemberdayaan masyarakat berbasis zakat dan wakaf di Papua.
Hal ini disampaikan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Waryono saat menghadiri Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Kampung Traimelyan dan Kampung Kwimi, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis.
Waryono menegaskan Kampung Zakat bukan sekadar bantuan sosial, melainkan model pemberdayaan umat berbasis kolaborasi lintas sektor, yang melibatkan pemerintah, BAZNAS, LAZ, KUA, perguruan tinggi, lembaga halal, dan masyarakat lokal.
“Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola zakat yang profesional, mengubah mustahik menjadi muzakki, serta memperkuat ekonomi berbasis potensi lokal seperti pertanian, perikanan, dan UMKM,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu program tersebut juga mendorong pengembangan wakaf produktif dan literasi halal sehingga ini bukan untuk membuat masyarakat eksklusif, tapi inklusif. Bersama-sama membangun desa, menciptakan masyarakat sejahtera dan bahagia melalui zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.
“Kemenag berperan sebagai dirijen yang mengorkestrasi kolaborasi antara kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan ormas Islam. Kami juga menyoroti potensi zakat nasional mencapai Rp41 triliun, jauh di atas kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan,” katanya.
Dia menambahkan, meskipun Papua jauh dari Jakarta, namun kebangkitan dari pinggiran akan dicatat oleh sejarah.
“Untuk itu mari bersama wujudkan kampung zakat di Tanah Papua sebagai upaya bersama mengentaskan kemiskinan,“ ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag ajak lintas sektor bersinergi wujudkan Kampung Zakat di Papua

