Sentani (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua memperkuat dan memperluas program edukasi kebencanaan berbasis kampung melalui dana otonomi khusus (otsus) yang mencakup pelatihan kesiapsiagaan dan pembentukan relawan pada sejumlah wilayah berisiko tinggi.
Sekretaris BPBD Kabupaten Jayapura Lenny Pasulu di Sentani, Senin, mengatakan pihaknya merancang pelatihan tersebut untuk memastikan masyarakat memahami langkah evakuasi mandiri serta lokasi aman ketika menghadapi kebakaran maupun bencana lain.
"Kami membentuk relawan karena masyarakat harus tahu apa yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana," katanya.
Dia menjelaskan pembinaan menyasar wilayah pinggiran yang memiliki sarana terbatas sehingga membutuhkan pendampingan intensif agar mampu merespons keadaan darurat secara cepat dan tepat.
"Daerah pinggiran perlu dibina karena sarana mereka masih kurang dan perlu penguatan kapasitas," ujarnya.
BPBD juga menerima dukungan anggaran sekitar Rp3 miliar untuk pengadaan mobil damkar, alat pelindung diri (APD), dan bak air sebagai bagian dari peningkatan layanan perlindungan masyarakat.
"Kami berterima kasih karena dana otsus tahun ini dapat membantu peralatan damkar dan kegiatan kesiapsiagaan masyarakat," katanya.
BPBD juga mendapat tambahan empat calon pegawai negeri sipil untuk memperkuat operasional, meskipun kebutuhan ideal petugas pemadam mencapai delapan hingga sembilan personel untuk setiap armada.
"Kami berharap personel baru dapat membantu memaksimalkan mobil baru sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik," ujarnya.

