Bandung (ANTARA) - DPD Partai Gerindra Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk memberikan kritik konstruktif kepada eksekutif (Pemprov Jawa Barat dibawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) setelah ditetapkan sebagai parpol dengan raihan suara terbanyak di DPRD Jawa Barat pada Pemilu 2019.

"Kalau memang perlu dikritik pasti akan kami kritik, tapi bukan kritik yang (menjatuhkan) namun pastinya kritik yang konstruktif. Itu komitmen kami karena Gerindra sejak awal berkomitmen membangun Jabar lebih baik lagi," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Bucky Wikagoe, di Bandung, Selasa.

Ditemui seusai menghadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik dan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat hasil Pemilu Tahun 2019 di Aula Setia Permana KPU Jawa Barat Jalan Garut Kota Bandung, Bucky mengatakan keberhasilan parpolnya di Pemilu 2019 merupakan momentum untuk bekerja semakmimal mungkin dalam membangun Provinsi Jawa Barat.

"Ini adalah momentum bukan hanya untuk Gerindra ya tapi untuk semua (parpol yang berhasil meraih kursi di DPRD Jabar). Kami akan bekerja semaksimal mungkin karena kami ingin mengedepankan harapan masyarakat Jabar dan memperbaiki kinerja yang dilakukan teman-teman kami sebelumnya," kata dia.

Ketika ditanyakan apakah Partai Gerindra akan menjadi oposisi untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Bucky mengatakan istilah tersebut kurang tepat digunakan.

"Saya kira tidak menggunakan istilah oposisi tapi kami akan mengedepankan kepentingan masyarakat, syukur-syukur eksekutifnya selaras dengan harapan kami," kata dia.

Baca juga: Partai Gerindra raih kursi terbanyak di DPRD Jabar 2019-2024

Baca juga: 62,5 persen anggota DPRD Jabar 2019-2024 wajah baru

Baca juga: Anggota DPRD Jabar setuju PLN berikan kompensasi untuk pelanggan


Bucky yang juga lolos menjadi anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 mengatakan partainya siap memberikan kritik ke Pemprov Jawa Barat jika dirasa telah menyimpang dari aturan.

"Saya kira anggota dewan itu salah salah satu tugasnya harus 'berteriak' harus kritis bukan hanya diam saja. Dan kritis itu bukan hanya ke Gerindra, ini juga harus diajukan ke seluruh anggota DPRD Jabar. Jadi memang harus sering berteriak, mengkritisi kebijakan apakah sudah sesuai atau tidak," kata dia.

Berdasarkan hasil Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik dan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat hasil Pemilu Tahun 2019, di Aula Setia Permana KPU Jawa Barat, Jalan Garut, Kota Bandung, memutuskan bahwa Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memperoleh kursi terbanyak di DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024, yakni sebanyak 25 kursi hasil Pemilu Legislatif 17 April 2019.

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019