Jakarta (ANTARA) -
Warga Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengatakan getaran dari alat berat proyek pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) DP0 Rupiah terasa hingga radius 100 meter.
 
"Paling getarannya aja yang terasa sampai ke warung saya. Itu juga saat proses pemancangan paku bumi beberapa waktu lalu," kata pemilik Warteg Artomoro, Aryanto (40) di Jakarta, Selasa.
 
Warteg tersebut berdiri di sisi Jalan H Naman RT02/RW02, Kelurahan Pondok Kelapa, berjarak sekitar 100 meter dari Klapa Vilage.
 
Suara bising dan getaran dari alat berat proyek pembangunan Rusunami garapan Pemprov DKI itu dianggap Aryanto cukup mengganggu konsumen.
 
"Saya buka 24 jam, kadang kalau lagi gantian dagang, karena saya harus tidur, suka ganggu juga (suara alat berat). Konsumen juga keberisikan," katanya.

Baca juga: Pemohon: Prosedur rumah DP 0 Rupiah rumit
Baca juga: Pengakuan pemohon berkendara mobil saat urus rumah DP0 Rupiah
Baca juga: DKI buka gelombang kedua rumah DP 0 persen

 
Ketua RT02/RW02 Pondok Kelapa, Muzakir mengeluhkan hal serupa. Selain suara bising dan getaran dari alat berat, partikel debu dari lokasi proyek juga mengotori rumah penduduk di sekitarnya.
 
"Di RT saya ada sekitar 125 kepala keluarga (KK). Rusunami ini kan ada di RT saya, selain bising dan getaran alat berat, debunya juga harus diperhatikan oleh pengelola, jangan dibiarkan mengotori rumah penduduk," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019