kekeringan paling parah di Kecamatan Jonggol dan Parungpanjang
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat mengimbau masyarakatnya hemat dalam menggunakan air bersih, setelah 31 desa di Kabupaten Bogor dilaporkan mengalami bencana kekeringan.

"Gunakan air seperlunya, masyarakat diimbau tidak terlalu berlebihan menggunakan air di musim kemarau ini," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu.

Ia mengatakan, sudah menggelar rapat koordinasi terbatas pada Selasa (13/8/2019) dengan berbagai instansi bersangkutan khusus membahas bencana kekeringan di Kabupaten Bogor.

"Intinya sudah rapat koordinasi terbatas kebencanaan, itu bukan hanya masalah kekeringan dan kebakaran tapi juga pertanian. Hadir lengkap dari mulai BMKG kepala SKPD terkait, BPBD, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Disdamkar, PMI, Dinas PUPR, semua yg terkait," bebernya.

Menurutnya, kesimpulan dari rapat koordinasi itu antara lain berupa sinergi penanganan bencana kekeringan mulai dari solusi jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang.

Seperti diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat memprediksi bencana kekeringan di wilayahnya akan terus meluas hingga di penghujung musim kemarau, yakni akhir Oktober 2019.

Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan, menyebutkan bahwa hingga tanggal 10 Agustus 2019 ada sebanyak 31 desa yang tersebar di 17 kecamatan Kabupaten Bogor mengalami kekeringan.

"Prediksi jumlah kecamatan (terdampak kekeringan) bertambah, jumlah desa juga bertambah. Paling parah di Kecamatan Jonggol dan Parungpanjang," ujar Yani Hassan. 


Baca juga: BPBD prediksi kekeringan di Bogor terus meluas hingga akhir Oktober
Baca juga: Bogor alami kekeringan, Bupati antisipasi gagal panen

 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019