Pekanbaru (ANTARA) - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau kini fokus memadamkan kebakaran lahan gambut di Kabupaten Bengkalis, yang telah menimbulkan asap atau jerebu yang menyelimuti daerah pesisir wilayah itu.

“Kebakaran besar di daerah Bukit Kerikil. Alhamdulillah kemarin ada hujan di sana, sekarang sedang pendinginan dengan sisa-sisa yang ada,” kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, Satelit Terra Aqua pada Rabu pagi mendeteksi ada 10 titik panas di Riau. Daerah paling banyak titik panas di Kabupaten Bengkalis dengan sembilan titik, dan satu di Kabupaten Pelalawan.

Baca juga: Pekanbaru sudah distribusikan 134.000 lembar masker

Dari jumlah tersebut, ada delapan yang dipastikan titik api dan semuanya berlokasi di Bengkalis.

Edwar mengatakan titik api muncul di Bengkalis cukup besar di Dusun Empat Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis.

“Kebakaran meluas dari lima hektare jadi tujuh hektare,” katanya.

Baca juga: Korban alami iritasi mata akibat asap Riau terus bertambah

Pemadaman dari darat melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Tim dari BPBD Bengkalis juga turun memberikan bantuan pada hari ketiga, dan pemadam darat menyatakan sangat membutuhkan pemadaman dari jalur udara lewat helikopter water bombing.

Edwar mengatakan helikopter tipe Mi-8MVT pada Selasa (27/8) sudah melakukan pemadaman dari udara dan menjatuhkan 94 bom air dengan total 376 ribu liter.

“Semoga segera tuntas,” kata Edwar.

Baca juga: Hujan hapus asap karhutla di Riau


Bandara Dumai Terganggu

Sementara itu, asap dari karhutla Bengkalis menimbulkan asap pekat yang mengganggu penerbangan di Bandara Pinang Kampar, Dumai. Ada dua penerbangan di Dumai yang terpaksa molor dari jadwal pada Rabu pagi.

Kepala Bandara Pinang Kampai Kota Dumai, Irvan kepada wartawan mengatakan jarak pandang di Bandara Pinang Kampai dari pagi hingga pukul 12.00 WIB tadi hanya 800 meter. “Ini tidak aman untuk penerbangan," ujarnya.

Ia menjelaskan pesawat Wings Air dari Bandara Hang Nadim Batam tujuan Pinang Kampai Dumai harus menunda keberangkatan (delay). Pesawat seharusnya sesuai jadwal mendarat di Dumai pukul 09.50 WIB, namun pilot memilih bertahan di Hang Nadim karena kondisi jarak pandang terganggu asap di Dumai.

Baca juga: Karhutla Riau meluas, Kapolres Pelalawan menginap di lokasi kebakaran

Pesawat Wings Air yang sama juga dijadwalkan melanjutkan penerbangan dari Dumai ke Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara sekira pukul 11.00 WIB. Dengan begitu ada dua penerbangan yang tertunda akibat asap.

Ia mengatakan pada sekitar pukul 12.00 WIB, kabut asap sekitar Bandara Pinang Kampai mulai menipis dan jarak pandang sudah aman untuk penerbangan.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019