BEIJING--(Antara/BUSINESS WIRE)-- Setelah memperpanjang kebijakan bebas visa pendaratan, Thailand berencana untuk menawarkan "visa gratis satu tahun" kepada wisatawan Tiongkok.

Menurut laporan media Thailand, Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand baru-baru ini mengajukan rancangan undang-undang kepada Perdana Menteri Thailand Prayuth untuk memperkenalkan kebijakan visa gratis satu tahun kepada wisatawan Tiongkok dan India. Tindakan ini ditargetkan untuk bisa merangsang pengembangan industri pariwisata Thailand secara keseluruhan serta berusaha untuk mencapai pendapatan pariwisata sebesar 3,4 triliun baht.

Sebelumnya, Piphat mengatakan dampak abadi pada pengembangan pariwisata Thailand, termasuk masalah ekonomi, masalah kepercayaan wisatawan asing, apresiasi terhadap baht Thailand, penangguhan perjalanan wisatawan Tiongkok ke Thailand. Oleh karena itu, departemen tersebut berencana untuk memperkenalkan kebijakan visa gratis satu tahun dan menggantikan kebijakan visa pada kedatangan yang akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2019.

Thailand tidak hanya ingin meningkatkan pertukaran pariwisata dengan Tiongkok, hubungan antara Tiongkok dan Thailand pun sudah stabil. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan pengembangan hubungan antara Tiongkok dan Thailand yang erat, kerjasama antara kedua pihak telah jauh menembus pariwisata dan perdagangan pertanian. Tiongkok berharap Thailand tidak hanya bisa menjadi lebih makmur, tetapi juga akan menjadi lebih aman dan lebih inovatif. Kerjasama Tiongkok-Thailand bergerak menuju tiga area yang lebih strategis.

Yang pertama adalah kerjasama keamanan militer. Stabilitas jangka panjang hubungan Tiongkok-Thailand memungkinkan kedua negara untuk membentuk strategis rasa saling percaya yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Pada masa yang akan datang, Tiongkok dan Thailand diharapkan akan menjalin kerjasama peralatan militer yang lebih erat lagi, termasuk mendukung Thailand membangun rantai industri militernya sendiri dan bersama-sama mengembangkan senjata dan peralatan.

Yang kedua adalah kerjasama di bidang medis. Pada bulan Agustus 2019, Institut Riset Gabungan Obat Alami Tiongkok-Thailand akan mengadakan upacara pembukaan di Bangkok, yang akan membantu mempromosikan kerjasama kesehatan antara kedua negara dan juga industrialisasi obat-obatan alami.

Terakhir adalah kerjasama dalam inovasi ilmiah dan teknologi. Implementasi proteksionisme oleh Amerika Serikat di bidang sains dan teknologi telah membawa perubahan baru dalam kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi global, sementara Thailand, karena netralitas politiknya, akan memainkan peranan yang lebih penting di masa yang akan datang. Kerjasama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Tiongkok-Thailand diharapkan dapat melindungi nilai perang dingin ilmu pengetahuan dan teknologi Amerika Serikat di Tiongkok, dan juga memberikan titik masuk untuk integrasi mendalam dari industri kedua negara.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Tiongkok Beijing
Yu.Ji
PT. Budaya Media Queqi
Media.yu@foxmail.com
Www.queqicn.com
17740545989

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019