Sumedang (ANTARA) - Sebanyak 65 putra/putri asal Provinsi Papua mendapatkan beasiswa kuliah di Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang selanjutnya diharapkan dapat mengabdikan diri ke daerah asalnya sesuai dengan bidang ilmunya.
 

"Tahun ini jumlah mahasiswa lebih banyak yaitu 65, sebelumnya hanya 10-15 mahasiswa saja," kata Rektor Ikopin Dr Burhanudin Abdullah, MA usai penerimaan mahasiswa baru asal Papua di Kampus Ikopin, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu.

Ia menuturkan, program beasiswa itu bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK) yang berhasil menjaring banyak mahasiswa Papua untuk belajar di Ikopin.
Baca juga: Papua Barat fokus tangani beasiswa luar negeri

Tahun ajaran sebelumnya, kata dia, Ikopin hanya mendapatkan 10 sampai 15 orang dari Papua yang mendapatkan kesempatan belajar di Ikopin jenjang sarjana atau S1.

"Banyak univeristas tetapi pada tahun ini mengarahkan ke Ikopin lebih banyak, mungkin diilhami keberhasilan alumni di sana," katanya.

Ia menyampaikan, para mahasiswa baru asal Papua dari Kabupaten Mimika ini akan mulai mengikuti masa orientasi mahasiswa pada Senin 2 September 2019, untuk selanjutnya akan mengikuti perkuliahan selama empat tahun.
Baca juga: Mahasiswa Papua penerima beasiswa dilarang konsumsi minuman beralkohol

Ikopin, lanjut dia, selalu membuka akses bagi siapa saja, termasuk yang sudah dilakukan dengan orang Papua untuk belajar tentang kewirausahaan, manajemen dan perkoperasian.

"Ada program perkuliahan klasikal seperti manajemen, kewirausahaan, kita juga ada bidang khusus, seperti skill kepemimpinan dan olah raga, termasuk karakter," katanya.

Ia menyampaikan, mahasiswa asal Papua akan menempati asrama yang ada di lingkungan kampus Ikopin yang akan berinteraksi dengan banyak mahasiswa dari berbagai daerah selama perkuliahan.

Ia berharap, mahasiswa asal Papua dapat belajar dengan baik dan dapat menjadi pejabat atau pengusaha besar yang dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri, orang lain dan bangsa Indonesia.
Baca juga: 6.400 mahasiswa miskin Papua butuh beasiswa Bidikmisi
"Mari kita sama-sama, hidup bersama-sama di Ikopin, manfaatkan waktu sebaik-baiknya, jangan ragu bertanya pada saya, kita di sini cukup demokratis tidak ada hambatan apa-apa," katanya.

Kepala Biro Pendidikan LPMAK, Fransiskus Wanmang menyampaikan terima kasih kepada Ikopin yang mau bekerjasama dengan LPMAK sehingga putra/putri asal Mimika, Papua bisa mendapatkan fasilitas pendidikan di perguruan tinggi.

"Terima kasih Ikopin mau bekerja sama dengan situasi yang keterbatasan kami," katanya.

Ia menyampaikan, mahasiswa yang bisa kuliah di Ikopin tersebut merupakan mahasiswa pilihan hasil seleksi dari 130 peserta yang dilakukan di Papua.

Ia berharap, para mahasiswa baru itu bisa belajar dengan baik sehingga memiliki kemampuan yang dapat ikut serta membangun daerah asalnya.

"Harapannya menjadi aset-aset daerah kami, apa yang mereka terima di sini kembali ke Papua, mengembangkan daerah di sana," katanya.
Baca juga: Tokoh Mimika Temui Mahasiswa Papua di Semarang

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019