Jambi (ANTARA) - Tim SAR Kuala Tungkal dari Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Jambi berhasil menyelamatkan enam orang penumpang dan awak kapal KM Rahmat Baru yang tenggelam di perairan Selat Berhala, Kepulauan Riau (Kepri) yang terjadi Senin malam.

Analis Operasi Basarnas Jambi, Dio Putra Chaniago, saat dihubungi, membenarkan bahwa keenam penumpang dan awak kapal KM Rahmat Baru pada Selasa pagi (3/9) berhasil diselamatkan oleh tim SAR Kuala Tungkal.

Setelah tim SAR menerima laporan bahwa KM Rahmat Baru dikabarkan tenggelam di perairan Pulau Berhala, Senin (2/9), tim langsung merespon dan menurunkan SAR Kuala Tungkal.

Tim Rescue SAR Kuala Tungkal membenarkan peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Rahmat Baru, kapal tersebut diketahui tenggelam pada Senin lalu sekitar pukul 18:00 WIB. Pos SAR Kuala Tungkal mendapatkan laporan kapal tenggelam tersebut sehari setelah kejadian langsung ke lokasi dan berhasil menyelamatkan para penumpang kapal yang sempat terapung apung dilautan.

"Sekitar pukul 06:10 WIB pagi kami mendapat laporan dari Dan Lanal warga Dabo Singkep, bahwa telah terjadi kecelakaan kapal KM Rahmat Baru tenggelam di perairan Pulau Berhala dan setelah di lokasi tim berhasil menyelamatkan mereka" kata Dio Putra Chaniago.

Sesaat setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas SAR langsung menuju lokasi dan tiba di sana berhasil koordinasi dan membawa enam awak kapal yang beruntung semua selamat dari maut.

"Seluruh awak kapal tenggelam tersebut berhasil diselamatkan oleh Alut kapal RB 310 milik SAR Kuala Tungkal yang di bantu oleh warga setempat, seluruhnya selamat dan kini sekarang berada di Nipah Panjang," kata Dio Putra Chaniago.

Keenam nama penumpang KM Rahmat Baru yang berhasil diselamatkan oleh tim SAR Basarnas Jambi tersebut adalah Adi Andora, Aki Dahlan, Basri, M Nur alias Wak No, Rolli dan Basir.

Baca juga: 27 orang rombongan pramuka selamat usai kapal karam
Baca juga: Basarnas evakuasi kapal tenggelam di perairan Malut
Baca juga: Basarnas : Pencarian korban kapal terbakar terkendala gelombang tinggi

 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019