Jakarta (ANTARA) - Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengapresiasi semakin banyaknya taman bacaan masyarakat (TBM) yang ditumbuhkan oleh para pegiat guna meningkatkan minat baca masyarakat.

"Taman bacaan masyarakat itu lebih dari 5.000 jumlahnya. Mereka tumbuh dari masyarakat," kata Sekretaris Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemdikbud Abdul Khak via telepon kepada Antara, di Jakarta, Jumat.

Taman bacaan tersebut, kata dia, saat ini ada sekitar lebih dari 5.000 yang tersebar hampir di semua provinsi.

Baca juga: Forum TBM: Minat baca masih terkendala akses pada buku

Baca juga: BUMN Hadir Untuk Negeri bantu taman baca Tanah Ombak


Hal tersebut menunjukkan semakin banyak orang yang menyadari pentingnya upaya untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat, katanya.

Para pegiat taman bacaan tersebut berasal dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari guru, mahasiswa hingga lulusan SMA yang berminat untuk memajukan budaya literasi masyarakat.

Ia menyatakan taman bacaan masyarakat tersebut merupakan wadah antar pegiat untuk menyediakan buku dan berinteraksi dengan masyarakat melalui kegiatan membaca dan juga menulis. "Ada aktivitas baca dan tulis di taman bacaan masyarakat tersebut."

Di taman baca itu, pegiat atau pembimbing akan bertanya tentang bahan yang dibaca masyarakat, kemudian meminta warga untuk menuliskannya kembali.*

Baca juga: Layanan pojok baca Perpustakaan Kota Yogyakarta terus diperluas

Baca juga: Berawal dari keprihatinan, Nella Usmawati dirikan taman bacaan

Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019