Kenapa Angkor Wat bisa bagus, dan kita tidak
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan pengelolaan tunggal terhadap Candi Borobudur menjadi strategi utama agar popularitas destinasi wisata candi di Magelang, Jateng, itu bisa setara dengan Angkor Wat, Kamboja.

Ganjar menyebutkan saat ini Candi Borobudur masih menempati destinasi favorit di Jawa Tengah bagi para wisatawan domestik dan mancanegara dengan jumlah kunjungan sebanyak 3,69 juta wisatawan pada 2018.

"Lalu orang masih mengaitkan dengan Angkor Wat, kenapa Angkor Wat bisa bagus, dan kita tidak. Saya belajar betul, intinya adalah bagaimana pengelolaan itu, otoritasnya harus tunggal," kata Gubernur Ganjar pada Rakornas Pariwisata di Jakarta, Rabu.

Ganjar menilai bahwa pengelolaan Candi Borobudur seharusnya tidak lagi diperdebatkan antara Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Menurut dia, dukungan pariwisata untuk Candi Borobudur melalui satu pintu pemerintah daerah, yakni Pemprov DI Yogyakarta.

Adapun Candi Yogyakarta merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo, selain Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.

Pengembangan infrastruktur di daerah-daerah tersebut ditargetkan dapat selesai pada 2020 sehingga dapat dipromosikan secara masif. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah menganggarkan dana Rp6,5 triliun untuk 4 destinasi super prioritas, termasuk Borobudur sebesar Rp2,1 triliun.

"Dukungan pariwisata ke Borobudur itu pintu masuknya memang ke DIY, orang Jateng bilang ini Borobudur diambil DIY, tidak apa-apa, kan NKRI. Jualan wisata itu tidak bisa membuat pagar tembok yang tinggi, kita harus bisa share'" kata Ganjar.

Ia menambahkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Borobudur meliputi percepatan realisasi Integrated Tourism Mater Plan Jateng dan Yogyakarta; penataan daya tarik wisata Borobudur; dan peningkatan sarana prasarana pendukung pariwisata seperti terminal cruise, bandara, jalur penerbangan domestik dan internasional.

Untuk pengembangan akses Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menuju Borobudur meliputi jalur bedah Menoreh (Kabupaten Ponorogo dan Magelang) serta jalur eksisting (jalan nasional dan provinsi di Kabupaten Purworejo).

Baca juga: Westlife pukau ribuan penonton di Candi Borobudur
Baca juga: Presiden Jokowi: Progres pengembangan wisata prioritas masih lambat
Baca juga: Presiden targetkan pengembangan 4 destinasi prioritas rampung 2020

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019