Jakarta (ANTARA) - Para atlet yang berkarir pada tahun 1990-an mengenang Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie, yang wafat Rabu (11/9) sebagai sosok yang ramah dan bijaksana.

Mantan pebulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat, yang pernah berpartisipasi pada SEA Games 1999 mengatakan bahwa ia ingat betul kata-kata Habibie yang disampaikan kepada timnas yang baru pulang dari Thomas Cup 1998.

"Meskipun saya bukan dalam tim Thomas Cup, tapi pesan Pak Habibie begini, 'meskipun negara kita sedang rusuh, tapi hanya bulu tangkis yang menyatukan dan mengharumkan Indonesia melalui Thomas Cup itu'," kata Taufik Hidayat di Jakarta, Kamis.

Senada dengan Taufik, Hariyanto Arbi yang bermain pada ajang Piala Thomas 1998 itu mengatakan bahwa Habibie adalah sosok yang ramah.

"Pak Habibie yang saya tahu orangnya ramah dan dia selalu mengingatkan bawa meskipun kita berbeda-beda, tapi jika bisa bersatu akan jadi kekuatan yang dasyat," kata Hariyanto ketika mengenang Habibie.

Kata-kata itu disampaikan Habibie dalam sambutannya saat menyambut tim Indonesia yang menang pada Piala Thomas 1998.

Rekan satu tim Hariyanto, Hendrawan juga turut mengenang bahwa tim Indonesia saat itu dilepas oleh Presiden Soeharto untuk berangkat ke Hong Kong mengikuti Thomas Cup, tetapi pulang disambut oleh Presiden BJ Habibie.

"Pak Habibie cuma bilang kepada Tim Piala Thomas yang juara pada situasi sulit. 'Sedikitnya bisa mengobati luka bangsa akibat kerusuhan'," kata Hendrawan.

BJ Habibie wafat di RSPAD setelah menjalani perawatan intensif sejak awal September. Ia dimakamkan di TNMP Kalibata Jakarta, Kamis di sebelah pusara istrinya Ainun Habibie.

Baca juga: Habibie wafat, Hendrawan kenang Piala Thomas 1998

Baca juga: "8th Foo Kok Keong Cup", ajang reuni legenda bulu tangkis

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019