Jakarta (ANTARA) - Mantan pebulu tangkis tunggal putra IndonesiaTaufik Hidayat menilai bahwa audisi bulu tangkis bukanlah satu-satunya jalan yang bisa mengantarkan seseorang menuju puncak bulu tangkis dunia.

"Audisi seolah-olah menjadi satu satunya jalan untuk bisa menjadi pebulu tangkis top. Dulu saya gak ikut audisi bisa aja. Masih banyak. Chandra Wijaya juara Olimpiade enggak. Riky, Rexy enggak juga," kata Taufik di Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Taufik menanggapi kasus PB Djarum yang sempat memutuskan pamit dan menghentikan audisinya pada 2020.

Baca juga: KPAI dan PB Djarum sepakat akhiri polemik audisi bulu tangkis

Pemberitaan itu pun lantas menghasilkan polemik yang tak pernah habis menjadi perdebatan di jagat media sosial. Bahkan tagar-tagar seperti #KamiBersamaKPAI dan #BubarkanKPAI sempat tersemat menjadi trending topic di twitter.

"Sekarang yang memperbesar masalah di media sosial saja. Sebenarnya tinggal duduk bareng kan selesai. Jangan sampai juga saling menyalahkan karena gak akan pernah selesai. Jadi makanan publik aja," kata Taufik menjelaskan.

Ia lantas tidak mendukung pihak manapun. Namun Taufik tidak menampik bahwa peran PB Djarum sangat besar dalam memajukan bulu tangkis Indonesia, sehingga dengan pemberhentian audisi pada 2020 telah menimbulkan dilema luar biasa.

Di satu sisi, peraih medali emas Olimpiade 2004 itu mengatakan bahwa KPAI pasti mempunyai alasan kuat melarang PB Djarum melakukan audisi. Tetapi di sisi lain, PB Djarum adalah salah satu klub yang mampu dan mau menyokong dana untuk melahirkan regenerasi atlet-atlet anyar di masa depan.

Namun Taufik bersyukur mengetahui kebisingan yang menjalar hingga media sosial itu reda setelah kedua belah pihak akhirnya mau membuka diri dan melakukan mediasi. Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora.

Pertemuan yang dihadiri oleh Ketua KPAI Susanto, pengurus PB Djarum Lius Pongoh dan Sekjen PP PBSI Achmad Budiarto itu telah menghasilkan sebuah kesepakatan bahwa audisi bulu tangkis akan tetap berjalan.

Pertemuan tersebut menyepakati bahwa PB Djarum akan mengubah nama Audisi Umum Beasiswa PB Djarum 2019 menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis, tanpa menggunakan logo, merk, dan brand image Djarum.

"Perjanjiannya mereka (KPAI dan PB Djarum) yang tahu.

Kalau sudah (selesai), ya syukur bisa masih tetap jalan karena (perdebatan) ini gak akan selesai dan hanya akan menjadi makanan publik," ucap Taufik.

Baca juga: KPAI: Djarum sepakat tak gunakan logo dalam audisi bulu tangkis

Baca juga: Moeldoko nilai tak ada eksploitasi anak dalam audisi Djarum

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019