Jakarta (ANTARA) - Manajer investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia menilai pasar saham dan pasar obligasi Indonesia masih menarik di tengah gejolak ekonomi global.

"Pasar saham masih memberikan peluang investasi yang menarik karena valuasinya, juga potensi pertumbuhan laba korporasi yang diperkirakan sekitar 9 persen pada tahun ini," kata Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Selain itu, lanjut Katarina, terdapat sejumlah katalis ke depan untuk pasar saham antara lain pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Indonesia, percepatan reformasi kebijakan oleh pemerintah, perbaikan data aktivitas ekonomi, dan pemotongan pajak korporasi.

Baca juga: Pasar saham dan obligasi Indonesia dinilai masih potensial

Untuk pasar obligasi, di tengah kondisi suku bunga rendah seperti saat ini, maka obligasi Indonesia sangat menarik karena masih memberikan imbal hasil riil (real yield) yang tinggi.

"Komitmen BI untuk menjaga nilai tukar rupiah dan juga pasar obligasi Indonesia, memberikan sentimen yang positif bagi obligasi Indonesia," kata Katarina.

Baca juga: OJK proses penerbitan saham dan obligasi sekitar Rp50 triliun

Menurut Katarina, gejolak dan volatilitas di pasar finansial bukan sesuatu yang jarang terjadi. Ia pun menyarankan investor untuk selalu memonitor perkembangan yang ada.

"Jangan lupa bahwa selalu ada peluang di setiap kondisi termasuk di tengah-tengah volatilitas global yang tinggi. Jangan takut untuk berinvestasi, sesuaikan portofolio investasi anda, dengan tujuan dan jangka waktu investasi yang ditargetkan," ujar Katarina.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019