Kami berharap kondisi cuaca segera membaik agar proses pencarian pesawat hilang kontak ini bisa dilanjutkan kembali,
Timika (ANTARA) - Proses pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK CDC milik PT Carpediem yang hilang kontak di Papua kembali dilanjutkan pada Sabtu siang setelah sempat terhenti akibat kondisi cuaca buruk.

Posko SAR yang berlokasi di Kantor UPBU Mozes Kilangin mengerahkan pesawat Twin Otter PK-CDJ membawa sembilan orang Tim SAR gabungan terdiri atas empat personel Basarnas, empat personel Brimob dan dua personel TNI AU berangkat menuju lokasi pencarian pesawat yang hilang kontak itu.

Pesawat Twin Otter PK-CDJ yang dikemudikan Kapten Pilot Novandi dan Copilot Buyang itu berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 14.38 WIT dan direncanakan akan melakukan pengamatan dan pencarian selama sekitar satu jam di titik yang diduga menjadi lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC pada Rabu (18/9).

Baca juga: Airnaf dukung operasi pencarian pesawat hilang kontak di Papua

Informasi yang dihimpun di Posko Basarnas Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika, pencarian pesawat hilang kontak tersebut juga akan melibatkan tiga unit armada helikopter yaitu helikopter PK-CDA 407 milik PT Carpediem, helikopter Bell milik PT Freeport Indonesia dan helicopter Caracal milik TNI AU.

Sesuai rencana, helikopter PK-CDA 407 milik PT Carpediem akan mengangkut dua warga Kampung Hoeya bersama personel Basarnas untuk diturunkan di Hoeya guna mempersiapkan upaya pencarian melalui darat.

Kepala Kantor SAR Timika Monce Brury mengatakan pencarian pesawat hilang kontak pada Sabtu pagi terkendala akibat kondisi cuaca tidak bersahabat.

Monce mengatakan dua kali penerbangan pesawat Susi Air PK-VVZ dari Bandara Timika ke Wangbei dan Jila yang juga membawa serta personel Basarnas terpaksa kembali ke Timika dengan hasil nihil lantaran kondisi cuaca di wilayah pegunungan Papua tertutup kabut tebal disertai hujan deras.

Baca juga: Empat armada pesawat cari pesawat hilang di Papua

"Kami berharap kondisi cuaca segera membaik agar proses pencarian pesawat hilang kontak ini bisa dilanjutkan kembali," ujar Monce.
Koordinasi antara Pilot dengan Tim SAR gabungan sesaat sebelum pesawat Twin Otter PK-CDJ milik PT Carpediem berangkat dari Bandara Timika, Sabtu (21/9/2019). (ANTARA/Evarianus Supar)

Sesuai standar Basarnas, operasi SAR untuk pencarian pesawat hilang kontak tersebut berlangsung selama tujuh hari dan bisa diperpanjang dengan pertimbangan tertentu.

Pesawat Twin Otter PK-CDC milik PT Carpediem Air hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada Rabu (18/9) pukul 10.56 WIT.

Pesawat nahas tersebut mengangkut beras bulog dengan kapasitas 1.700 kilogram dan membawa serta seorang penumpang.

Baca juga: Carpendiem pastikan pesawat PK CDC yang hilang layak terbang

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019