Kami berharap pemkab membangun SPBU minimal tiga titik
Gunung Kidul (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah memberikan subsidi dan kemudahan  bagi nelayan dalam mendapatkan bahan bakar minyak di wilayah ini.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunung Kidul Rujimantoro di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan selama ini nelayan Gunung Kidul selalu "kucing-kucingan" dengan aparat saat membeli bahan bakar minyak, bila tidak menunjukkan surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

"Nelayan yang melaut dengan kapal motor tempel tidak bisa membeli premium dengan jeriken. Harapan kami dalam jangka pendek ini nelayan diberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan memberikan kemudahan mendapat BBM," kata Rujimantoro saat melakukan audiensi dengan anggota DPRD Kabupaten Gunung Kidul.

Baca juga: Ribuan nelayan Kotabaru tak melaut karena tak dapat BBM bersubsidi

Ia juga mengharapkan pemerintah kabupaten mendatangkan investor membangun tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sepanjang kawasan pantai.

"Kami berharap pemkab membangun SPBU minimal tiga titik, yakni sektor timur, tengah dan barat," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris HNSI Gunung Kidul Gamal Asgar mengatakan selama ini nelayan sudah memiliki izin untuk membeli BBM dalam jumlah banyak namun pihak SPBU sering menolak nelayan yang membeli BBM dengan menggunakan jeriken.

"Kami seperti kriminil, harus membeli BBM dengan sembunyi-sembunyi. Padahal kami memiliki surat rekomendasi, tetapi tetap saja tidak dilayani," keluhnya.

Ia mengatakan SPBU tidak mau menjual BBM dengan alasan terikat pada ketentuan hukum.

"Kami sudah mematuhi hukum, surat menyurat kedinasan sudah kami lengkapi, surat-surat juga sudah kami lengkapi lalu salah kami dimana dan kami harus melakukan apa agar SPBU mau menjual kepada kami," katanya.

Baca juga: BBM satu harga hadir untuk nelayan di Lombok Tengah

Menurutnya, nelayan mau tidak mau harus menggunakan jenis mesin 2 tak karena karakteristik laut selatan memiliki ombak yang cukup besar, bila menggunakan mesin kapal 4 tak kapal kalah kekuatannya dengan ombak.

Ia mengatakan berdasarkan perhitungan, setiap bulan nelayan membutuhkan BBM subsidi berjenis solar 43 ton untuk kapal berukuran 5 GT-30 GT, sedangkan BBM bersubsidi premium membutuhkan 180 ton untuk nelayan yang menggunakan perahu motor tempel.

"Total nelayan di Gunung Kidul ada sekitar 2.019 orang termasuk nelayan sampingan," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Gunung Kidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan dewan akan mengupayakan nelayan bisa mendapatkan BBM bersubsidi, minimal nelayan mendapatkan surat rekomendasi untuk mengambil BBM bersubsidi ke SPBU.

"Syarat mendapatkan rekomendasi adalah kapala pelabuhan menerbitkan surat rekomendasi kepada nelayan yang surat-suratnya lengkap. HSNI juga harus menerbitkan surat yang isinya jumlah kebutuhan BBM bersubsidi yang dibutuhkan nelayan," harapnya.

Baca juga: Pertamina gandeng KKP penuhi kebutuhan BBM masyarakat pesisir

Pewarta: Sutarmi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019