Jakarta (ANTARA) - Tim bulu tangkis Indonesia berhasil mengamankan dua tempat di babak 16 besar ganda putra nomor perorangan Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2019 yang diselenggarakan di Kazan, Rusia.

Pasangan pertama yaitu Bernadus Bagas Kusuma Wardana/Dwiki Rafian Restu pada Rabu, melaju ke babak 16 besar menang dua gim langsung atas Tony Lindelof/Joakim Oldorf (Finlandia) dengan skor 21-14, 21-9.

Menang dengan relatif mudah, Bernadus/Dwiki hari ini lebih banyak memanfaatkan pertandingan untuk mempersiapkan diri di babak 16 besar. Selanjutnya Mereka akan berjumpa dengan lawan yang lebih berat Takuma Kawamoto/Tsubasa Kawamura dari Jepang.

"Hari ini lawannya belum berat, jadi pertandingan tadi lebih ke penyesuaian lapangan dan permainan juga," kata Dwiki dalam keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Indonesia miliki tiga wakil tunggal putri di 16 besar kejuaraan dunia

Hingga babak ketiga hari Rabu, Bernadus/Dwiki mengaku belum menemui kendala berarti namun akan mulai waspada pada pertandingan babak keempat Kamis.

"Memang belum ketemu kendala, tapi kami mau mempersiapkan diri untuk pertandingan besok ketemu pasangan Jepang, mereka lawan yang berat," ujar Bernadus.

"Pemain Jepang terkenal ulet, tidak mudah dimatikan, jadi kami harus sabar. Kami sudah berpasangan dari kecil, dari usia kami 15 tahun, jadi kami sudah saling mengerti kebiasaan masing-masing dan besok kami lebih utamakan ke ketahanan fokusnya," ujar Bernadus menambahkan.

Baca juga: Putri/Nita belum terhentikan hingga babak keempat WJC 2019

Pasangan Indonesia yang lolos selanjutnya adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang menjadi unggulan kedua di turnamen ini.

Pada babak ketiga mereka mengalahkan wakil Malaysia Ching Kai Feng/Lwi Sheng Hao dengan skor 21-11, 21-19.

Pada babak 16 besar, mereka akan menghadapi Rasmus Espersen/Marcus Rindhso asal Denmark untuk memperebutkan tiket ke perempat final.

Baca juga: Satu wakil Indonesia gugur di babak 32 besar tunggal putra WJC 2019

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019