Dompu, NTB (ANTARA) - Sekitar 300 hektare lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) yang berada di Doroncanga, areal taman nasional Gunung Tambora Desa Soritatanga Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat yang terbakar sejak Sabtu sore (19/10) berhasil dipadamkan.

"Alhamdulillah situasi saat ini aman dan mengenai kerugian sampai saat ini belum bisa dipastikan, namun tidak ada korban jiwa," ujar Danramil 1614-05/Pekat Kapten Kav M. Kasim dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Minggu.

Ia mengatakan, sekitar pukul 16.45 WITA, api di belakang barak PT. SMS sudah mencapai sekitar satu kilometer dan dalam waktu dua jam api merembet sampai di belakang PT. BA dan ke arah Doroncanga, , Kecamatan Pekat serta pintu dua pendakian Gunung Tambora.

"Api diduga berasal dari pembakaran lahan oleh masyarakat yang merembet ke lahan PT SMS dan areal Taman Nasional Tambora," katanya.

Ia mengakui, saat upaya pemdalam dilakukan, pihaknya kesulitan memadamkan kobaran api, karena medannya sulit dilalui mobil tangki air milik perusahan, juga karena tiupan angin yang cukup kencang dan membakar tanaman tebu maupun rumput yang sudah kering.

Namun demikian, kata dia, sekitar pukul 21.00 WITA pihaknya bersama masyarakat setempat dibantu PT.SMS berhasil memadamkan api dekat pemukiman warga di sekitar lokasi PT. BA, kemudian di Dusun Sorimangge dan Doroncanga.

Komandan Kodim 1614/Dompu Letnan Kolonel Inf Ali Cahyono membenarkan adanya kebakaran di lahan PT. SMS dan areal Taman Nasional Gunung Tambora berdasarkan laporan Danramil.

Terkait dengan kondisi kemarau saat ini, dia meminta semua Koramil jajarannya untuk terus memantau kondisi wilayahnya dengan mendata wilayah-wilayah yang rawan terjadi kebakaran akibat kekeringan.

Selain itu, katanya, juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berhati-hati membakar sampah maupun membuang puntung rokok.

"Pastikan api dalam keadaan mati sebelum ditinggalkan dan matikan api puntungan rokok sebelum dibuang sehingga tidak berdampak pada kerugian," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019