Sampai pertengahan Oktober ini, nilai investasi di luar proyek pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta mencapai Rp425 miliar dari target Rp100 miliar
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluarkan tiga kebijakan strategis untuk meningkatkan daya saing investasi agar investor mau datang dan investasi di wilayah ini.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulon Progo Agung Kurniawan di Kulon Progo, Rabu, mengatakan tiga kebijakan strategis tersebut, yakni promosi potensi dan peluang investasi melalui berbagai pameran dan forum bisnis.

Selanjutnya, fasilitasi investasi untuk mendampingi investor dan membantu penyelesaian permasalahan melalui satgas kemudahan berusaha. Terakhir, percepatan perizinan sesuai aturan yang berlalu melalui perizinan online.

"Sampai pertengahan Oktober ini, nilai investasi di luar proyek pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta mencapai Rp425 miliar dari target Rp100 miliar," kata Agung.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo permudah investasi di sektor pariwisata

Ia mengatakan realisasi investasi Kulon Progo sebesar Rp425 miliar ini tertinggi di DIY. Untuk mencapai target investasi bukan hal yang mudah, mengingat perkembangan ekonomi saat ini yang dinamis.

"Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sangat menguntungkan Kulon Progo, sangat menguntungkan di bidang investasi. Ke depan, kami berharap mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo," harapnya.

Nlai investasi dari Januari hingga Septermber sebesar Rp5,678 triliun terdiri atas investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp675,069 miliar dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp5,022 triliun.

Agung mengatakan PMA di Kulon Progo mayoritas berasal dari Korea Selatan. DPMPT Kulon Progo berusaha memfasilitasi investor dari berbagai negara, khususnya Korea Selatan.

"Investor dari Korea memiliki jaringan bisnis kuat, sehingga kalau pelayanan kami memuaskan, maka banyak investor yang masuk ke Kulon Progo," katanya.

Kepala Seksi Fasilitasi dan Pengembangan Penanaman Modal DPMPT Kulon Progo Saryanto mengatakan investor yang masuk untuk mengembangkan investasinya di kawasan aerotropolis sebanyak 30. Sebagian investor sudah ada yang mulai tahapan pembangunan dan selesai melakukan pembebasan lahan.

"Investor yang masuk mulai dari pembangunan hotel hingga rest area. Saat ini, sudah melalukan proses perizinan dan mengurus izin mendirikan bangunan (IMB)," katanya.

Ia mengatakan ada juga beberapa investor yang akan membangun di kawasan bandara bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Proses kerja sama sudah dalam proses pembahasan. Mayoritas investor yang akan mengembangkan usaha di Kulon Progo merupakan investor dalam negeri," katanya.

​​​​
Baca juga: Realisasi investasi Kulon Progo capai Rp5,240 triliun

Baca juga: Kulon Progo beri jaminan regulasi bagi investor

 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019