Kami melakukan kunjungan ke warung yang paling merasakan manfaat dari bantuan kami
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan start-up di bidang teknologi finansial (fintech) Tokomodal menggandeng Alfamart untuk memberi bantuan kepada pemilik warung berskala usaha mikro, kecil,  dan menengah (UMKM) di Anyer, Banten, yang terkena dampak bencana tsunami pada Desember 2018.

“Tokomodal fokus membantu UMKM. Kami melakukan kunjungan ke warung yang paling merasakan manfaat dari bantuan kami, apalagi mereka menjadi korban tsunami,” kata Co-Founder dan CEO Tokomodal Chris  Antonius dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Fintech Tokomodal targetkan digitalisasi 20.000 warung

Pada kesempatan itu, Tokomodal dan Alfamart mengunjungi outlet binaan Alfamart (OBA) di kawasan Anyer untuk memberikan bantuan berupa rak display, produk dagangan, dan pinjaman.

Salah seorang pemilik OBA, Bobby mengaku ketika tsunami terjadi, warungnya mengalami kerusakan, bahkan ia dan istrinya sempat terpisah ketika berusaha menyelamatkan diri.

Ia merasa terbantu untuk kembali membangkitkan usaha warung yang menjadi sumber pendapatannya itu dengan pinjaman dari Tokomodal sejak satu tahun belakangan serta penyediaan produk dari Alfamart.

Selain itu, Bobby mengaku bahwa ia kini bisa memanfaatkan ponsel pintar untuk menjalankan usaha warung kecilnya.

Dia menilai pengoperasian aplikasi untuk mengajukan pinjaman modal serta pemesanan barang bisa dilakukan dengan mudah.

Pemilik OBA lainnya, Tina yang dikunjungi serta diberikan bantuan mengaku terharu dengan bantuan yang dia dapatkan.

Tina juga menyebut dirinya merasakan perbedaan ketika dahulu menjalankan usaha secara konvensional dan setelah bergabung dengan Alfamikro serta mendapat pinjaman dari Tokomodal.

Sementara itu, Chris Antonius mengatakan, kunjungan dan pemberian bantuan kepada OBA menunjukkan bahwa Tokomodal berkomitmen terus fokus pada peningkatan produktivitas warung-warung skala UMKM.

“Kami bertanya kepada pelaku segmen UMKM yang tidak terjangkau pinjaman bank konvensional tentang apa yang mereka butuhkan, ternyata keterbatasan modal. Kami terinspirasi memberikan pinjaman berupa modal usaha, dari situ ada peningkatan produktivitas mereka karena barang yang akan dijual bisa lebih banyak dan lebih bervariasi,” ujar Chris.

Skema pinjaman Tokomodal yang nontunai merupakan upaya utama untuk mencapai peningkatan produktivitas UMKM tersebut. Jika pinjaman diberikan dalam bentuk tunai maka akan memicu perilaku konsumtif peminjam dana.

Pinjaman modal diajukan oleh pelaku UMKM melalui aplikasi yang kemudian ditindaklanjuti dengan disalurkan langsung oleh pihak Tokomodal kepada Alfamart sehingga pada hasil akhir, peminjam akan mendapatkan produk konsumsi sehari-hari dari Alfamart untuk dijual kembali di warungnya.

“Sinergi dari jangkauan keuangan inklusif Tokomodal serta jangkauan distribusi geografis Alfamart berupa consumer goods hingga ke pelosok daerah membuat pelaku UMKM binaan bisa merasakan manfaat nyata untuk melangsungkan usahanya,” kata Chris menambahkan.

Baca juga: OJK: Palapa Ring percepat industri "fintech" di seluruh Indonesia
Baca juga: Sasar warung kecil, fintech Tokomodal sudah salurkan pinjaman Rp130 miliar

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019