Belitung,Babel (ANTARA) - Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah selamat dalam insiden bentrokan antara Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan penambang biji timah di wilayah Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, Sabtu sore.

"Alhamdulillah Wakil Gubernur Abdul Fatah tidak ada dipukul dan tidak ada diperlakukan keras oleh penambang biji timah atau masyarakat dalam insiden itu," kata Kapolres Belitung, AKBP Yudhis Wibisana di Tanjung Pandan, Sabtu malam.

Menurut dia, sebelumnya pihak Kepolisian menerima laporan adanya penyanderaan terhadap Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah ketika melakuan penertiban aktivitas tambang timah ilegal di wilayah itu.

"Kami mendapatkan laporan tersebut maka saya langsung memerintahkan Kasat Reskrim dan Kasat Sabhara untuk melakukan "backup"," ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, kata Kapolres kedua bela pihak mengalami kerugian, baik dari pihak penambang seperti mesin tambang dan peralatan tambang yang dibakar dan disita.

"Kemudian ada kerugian berupa pengrusakan dan pembakaran terhadap kendaraan dinas sebanyak delapan unit," ujar Kapolres

.Selain itu, sebanyak tujuh 20 anggota Sat Pol PP Babel menjadi korban dari bentrokan tersebut dan tujuh orang sedang mendapatkan perawatan di RSUD Marsidi Judono Belitung.

"Penertiban tersebut memicu emosi sehingga melakukan tindakan anarkis dan perlawanan terhadap petugas," katanya.

Baca juga: Cegah penambangan ilegal, Babel tanam Sorgum di bekas tambang timah

Baca juga: Kendaraan dinas Pemprov Bangka Belitung rusak diamuk OTD

Baca juga: Wagub Jabar prihatin aktivitas penambangan pasir merusak gunung


Sementara itu, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah di Sijuk, Belitung mengatakam kegiatan penertiban tambang ilegal tersebut dilakukan berdasarkan laporan masyarakat.

"Adanya laporan terjadi suatu kegiatan tambang ilegal oleh masyarakat sehingga kami melakukan pengecekan itu adalah masuk kawasan Hutan Lindung Pantai," ujarnya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019