Kita sudah bekerja, bernegosiasi guna mencapai titik temu selama 7 tahun
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berharap "Joint Leaders Statement on Regional Comprehensif Economic Partnership (RCEP)", yang dihasilkan di KTT ke-3 RCEP di Bangkok dapat ditindaklanjuti dengan penandatanganan pada 2020.

"Kita sudah bekerja, bernegosiasi guna mencapai titik temu selama 7 tahun,” kata Presiden seperti yang dirilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini, Selasa.

Baca juga: Jokowi apresiasi dukungan negara Asia Timur terhadap AOIP

Lebih lanjut Presiden menyampaikan dalam beberapa hari terakhir ini, para perunding terus mencoba titik temu.

"Mendekati pukul 12 tadi malam, teks Joint Statement telah berhasil disepakati,” lanjut Presiden.

Indonesia paham titik temu terhadap teks perjanjian belum mencakup semua negara RCEP.

Selaku negara koordinator, Indonesia menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan atas dukungan penuh dan konstruktif seluruh negara RCEP selama proses perundingan berlangsung.

Negara RCEP menyampaikan penghargaan tinggi atas kepemimpinan Indonesia selama perundingan berlangsung.

Turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Staf Khusus Presiden Fadjroel Rahman, Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.

Baca juga: Jepang dukung prioritas program Pembangunan Presiden Jokowi
Baca juga: Jokowi: Kemitraan strategis komprehensif dengan Australia diperkuat

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019