Jadi anak-anak, adik-adik yang di kampung ini harus rajin sekolah. Walaupun kondisi kita begini, kondisi susah harus rajin sekolah. Walaupun sekolah itu punya guru dua saja, satu saja tidak apa-apa
Teluk Wondama, Papua Barat (ANTARA) - Panglima Kodam XVIII Kasuari, Papua Barat Mayor Jenderal TNI Joppie Onesimus Wayangkau mendorong anak muda Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wondama untuk terus bersemangat dan rajin bersekolah agar bisa memiliki masa depan yang cerah.

Saat berkunjung ke wilayah tersebut, Kamis (7/11), Pangdam menyatakan, hanya dengan bersekolah yang baik, anak- anak Papua -- termasuk di Distrik Naikere yang masih tertinggal dalam berbagai aspek -- dapat maju dan bersaing dengan daerah lain.

Distrik Naikere merupakan wilayah yang masih dikategorikan terpencil dan terisolasi di Kabupaten Teluk Wondama. Keterisolasian wilayah membuat masyarakat asli setempat masih tertinggal dalam banyak hal dari wilayah lainnya di Wondama.

“Jadi anak-anak, adik-adik yang di kampung ini harus rajin sekolah. Walaupun kondisi kita begini, kondisi susah harus rajin sekolah. Walaupun sekolah itu punya guru dua saja, satu saja tidak apa-apa, “ kata Wayangkau.

Jenderal asal Serui, Papua ini mencontohkan dirinya. Sebagai putera asli Papua yang lahir dari keluarga sederhana, dia sendiri tidak pernah bermimpi bisa menjadi Panglima Kodam.

Namun berkat kesungguhan menimba ilmu sewaktu masih dibangku sekolah, dia akhirnya bisa menjadi perwira tinggi TNI AD.

“Saya punya mama itu buta huruf, bapak penatua (pekerja di gereja) di kampung. Saya juga orang kampung bukan orang kota. Tapi saya sekolah dengan baik. Jadi kita harus sekolah karena itu bekal buat kita. Supaya kita bisa maju, kita bisa keluar dari kesulitan yang kita alami di kita punya daerah,” katanya.

Lulusan AKABRI 1986 ini juga berpesan kepada generasi muda Wondama agar menjauhi kebiasaan minum minuman beralkohol atau minuman keras. Sebab miras hanya akan membawa keburukan dan berakibat orang tidak bisa maju dan berkembang.

Dia mengingatkan bahwa peluang bagi anak-anak Papua untuk menjadi tentara, khususnya TNI AD terbuka lebar.

Khusus untuk Kodam Kasuari, katanya, berlaku ketentuan 80 persen untuk putera-puteri Papua dan 20 persen untuk nonPapua dalam setiap kali penerimaan calon bintara maupun tamtama TNI AD.

“Saya kasih peluang besar untuk anak-anak Papua. Yang paling pokok itu kesehatan. Kalau tukang minum itu juga kesehatan terganggu. Jadi kalau yang dipulangkan itu pasti ada masalah kesehatan karena itu berbahaya bagi yang bersangkutan,“ demikian Joppie Onesimus Wayangkau.

Baca juga: SDN Sanduay Wondama tidak memiliki ruang guru

Baca juga: Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat kekurangan guru

Baca juga: Tambahan dua bus sekolah diberikan kepada Kabupaten Wondama-Papua Barat

Baca juga: Tiga marga di Teluk Wondama Papua Barat punah

Pewarta: Toyiban
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019