Kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat akan semakin paham tentang lingkungannya dan lebih mendahulukan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
Jambi (ANTARA) - Personel TNI di Pos Asulait Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia - Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) dari Yonif Raider 142/KJ melakukan penyuluhan kesehatan kepada warga di perbatasan kedua negara dalam rangka mendukung pembangunan di Desa Umaklaran, Kecamatan Tosifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dansatgas Yonif Raider 142/KJ Letkol (Inf) Ikhsanudin, S.Sos dalam penjelaskan yang disampaikan di Jambi, Jumat, menjelaskan dalam kegiatan itu terlihat semangat luar biasa yang dilakukan personel Pos Asulait saat membantu masyarakat untuk memberikan penyuluhan kesehatan itu.

Tujuan penyuluhan diharapkan dapat tercipta sumber daya manusia (SDM) yang optimal dalam mendukung pembangunan di wilayah perbatasan. Kegiatan penyuluhan itu dilaksanakan Sersan Satu (Sertu) Eko Susilo bersama tiga personel Pos Asulait lainnya.

Ikhsanuddin menjelaskan anggota satgas tidak hanya melakukan penyuluhan, tetapi mereka juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan bagi warga. "Kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat akan semakin paham tentang lingkungannya dan lebih mendahulukan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Ia mengatakan pada saat musim kemarau manusia harus lebih teliti dalam menjaga kesehatannya karena dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat maka akan mudah untuk terserang penyakit.

Selain itu, saat musim kemarau tubuh juga membutuhkan cairan yang cukup sehingga dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi air putih dengan menjaga pola makan dalam menjaga kondisi tubuh tetap sehat.

Pada pemeriksaan kesehatan, masyarakat banyak yang mengalami keluhan seperti demam, batuk, pilek, sakit pinggang, penyakit kulit dan sebagainya yang ditimbulkan akibat cuaca pada saat musim kemarau.

"Kami juga menganjurkan agar masyarakat melakukan penyaringan air minimal dua kali sebelum memasaknya hingga mendidih, karena air yang akan dikonsumsi oleh warga masyarakat mengandung zat kapur yang cukup tinggi di daerah perbatasan itu," katanya.

Sementara itu, Prajurit Dua (Prada) Imas selaku tamtama kesehatan di Pos Asulait mengatakan penyaringan air yang dilakukan berulang kali akan menghasilkan air yang lebih jernih dan mengurangi zat kapur yang terkandung di dalamnya.

Sedangkan Sertu Eko Susilo selaku Danpos Asulait berharap keberadaan mereka dapat bermanfaat dalam membantu mengatasi permasalahan sosial masyarakat.

"Kami berharap apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat, karena masyarakat merupakan ibu kandung TNI," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Umaklaran, Antonius Mau (46) mengucapkan terima kasih atas bantuan ilmu pengetahuan yang telah diberikan Satgas Yonif Raider 142/KJ kepada masyarakat.

Masyarakat, kata dia,  menjadi tahu cara menjaga kesehatan yang baik, dan itu adalah pelajaran yang sangat berguna bagi masyarakat sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Baca juga: TNI bantu warga perbatasan RI-Timor Leste atasi krisis air

Baca juga: Satgas Pamtas RI-Timor Leste gelar pengobatan gratis warga perbatasan

Baca juga: Kasus gizi buruk di perbatasan RI-Timor Leste didata Yonif 142/KJ

 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019