Tahun 2020, kita rencana untuk membuka rute di Singapura dan rute kota lain di Australia
Jakarta (ANTARA) - Maskapai Citilink Indonesia berencana membuka rute ke Singapura pada 2020 seiring ekspansi bisnis perusahaan yang fokus pada pengembangan rute internasional ke depan.

“Tahun 2020, kita rencana untuk membuka rute di Singapura dan rute kota lain di Australia,” kata Senior Manager Corportae Communications Citilink Indonesia Fariza Astriny dalam diskusi di ruang wartawan Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Citilink resmi buka 2 rute internasional Australia dan Malaysia

Fariza mengatakan pihaknya mempertimbangkan Singapura karena target pasar yang potensial, terutama milenial yang menjadi fokus Citilink.

Saat ini Citilink telah mengoperasikan enam rute internasional, yakni Jakarta-Kuala Lumpur, Jakarta-Penang, Jakarta-Phnom Penh (Kamboja), Denpasar-Dili (Timor Leste), Denpasar-Kunming (China), Denpasar-Perth, Denpasar-Kuala Lumpur, dan Surabaya-Kuala Lumpur.

Fariza mengatakan rata-rata tingkat keterisian penerbangan internasional mencapai 54,6 persen.

Ia menuturkan dipilihnya rute-rute tersebut karena dinilai unik dan menjadi daya tarik penumpang sasarannya, yakni milenial.

“Ada kajian dalam memilih kota-kota itu sesuai dengan target pasar kita, yaitu para traveller (pelancong) kebanyakan milenial,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, Citilink mengincar pasar yang sudah dituju oleh maskapai-maskapai besar dan pemain penerbangan berbiaya hemat (LCC) masih sedikit.

“Seperti kenapa kita pilih Perth daripada Sidney, karena Perth itu disukai sama turis yang suka surfing, kalau Sidney ‘kan lebih ke bisnis,” katanya.

Terkait rute ke Perth yang baru dibuka sekitar dua minggu lalu, tingkat keterisian Citilink masih kurang dari 50 persen.

“Namun, itu masih terbilang bagus untuk ukuran penerbangan perdana dan internasional,” ujarnya.

Selain lebih fokus ke penerbangan internasional dibanding domestik, Citilink juga akan rebranding bukan hanya sebagai maskapai LCC, tetapi juga mengedepankan inovasi dengan teknologi digital menyesuaikan pasar milenial.

Hal itu telah dimulai dengan sejumlah program, seperti dining experience, peluncuran boarding pass baru, dan program lainnya untuk menarik banyak penumpang milenial.

“Terobosan kita di digital experience. Kita mainnya di komunitas, kita memberikan kemudahan untuk kegiatan anak muda, contoh untuk bagasi alat-alat olahraga,” katanya.

Baca juga: Citilink tak ajukan penerbangan tambahan Natal
Baca juga: Citilink alihkan sementara 72 penerbangan dari Halim ke Soekarno-Hatta


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019