Saya baru pertama kali menemukan seperti ini di Magetan
Magetan (ANTARA) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur meneliti arca "Ganesha" yang ditemukan warga dengan mendatangi lokasi temuan di Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, temuan arca Ganesha di Desa Bangsri tersebut tergolong unik. Sebab, terdapat relief atau ukiran rambut di bagian kepalanya.

"Saya baru pertama kali menemukan seperti ini di Magetan," ujar Wicaksono Dwi Nugroho kepada wartawan, Sabtu.

Baca juga: Warga Magetan temukan arca "Ganesha"

Menurut dia, selain relief rambut, juga terdapat ukiran atau relief naga yang menyerupai mahkota di bagian arca tersebut. Ukiran tersebut berada dalam satu batu.

Adapun panjang batu arca itu mencapai 133 sentimeter dan mempunyai tinggi 154 sentimeter. Lalu, ketebalan batu tersebut sekitar 40 sentimeter serta kemiringan dari tanah 45 sentimeter.

Wicakono menjelaskan arca itu mirip dengan yang ada di Kediri. Meski bentuknya Ganesha, tetapi arca di Kediri tidak mempunyai rambut gimbal.

"Selain itu, jika dilihat ini bukan Dwarapala atau arca penjaga gerbang," kata dia lanjut.

Pihaknya menduga arca itu dibuat sekitar abad ke-14. Hal tersebut dilihat dari ukiran naga di baliknya yang mirip dengan gaya Tionghoa.

"Sebutan Ganesha gimbal kurang tepat. Soalnya tidak memakai mahkota dan hanya digambarkan memiliki rambut. Ekspresi seperti ini masih sangat langka," kata Wicaksono.

Pihaknya menyarankan kepada Dinas Pariwisata dan Budaya Magetan untuk merawat benda tersebut. Untuk tindak lanjut, bisa saja kemungkinan BPCB Jatim akan melakukan ekskavasi di lokasi penemuan arca itu.

"Hal itu karena di tempat yang sama juga ditemukan banyak batu bata besar. Entah di sini ada candi atau ada tempat lain, masih belum bisa diperkirakan. Harus diteliti lebih lanjut," katanya.

Warga Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menemukan sebuah arca "Ganesha" dengan ukuran cukup besar di kebun bambu yang merupakan lokasi punden desa setempat.

Arca yang sudah lama ditemukan itu, kini oleh warga diberi pagar bambu untuk melindungi agar tidak dirusak oleh orang tak bertanggung jawab.

Baca juga: Warga Kabupaten Kediri temukan struktur candi dan arca

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019