Jakarta (ANTARA) - Pertemuan dalam format 2+2 antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan Indonesia dan Jepang akan dilaksanakan pada 2020.

Kesepakatan itu dicapai dalam Dialog Strategis ke-7 antara Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu di Jakarta, Jumat.

“Ke depannya kita ingin mendiskusikan tema-tema seperti apa yang cocok untuk pertemuan tersebut,” kata Menlu Motegi.

Bersama Menlu Retno, Motegi bertukar pendapat mengenai situasi regional termasuk diantaranya ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan.

“Kami berbagi keyakinan serius terhadap upaya mencoba mengubah status quo secara sepihak, dan menegaskan untuk melanjutkan kolaborasi secara erat,” kata Motegi.

Baca juga: Indonesia minta Jepang lanjutkan investasi di pulau-pulau terluar

Baca juga: Presiden Jokowi ajak Jepang investasi di Natuna


Kedua menlu juga menyinggung tentang situasi terkini di Timur Tengah, dan sepakat untuk mencegah eskalasi ketegangan terjadi di kawasan tersebut.

Motegi Toshimitsu adalah menlu asing pertama yang kunjungannya diterima oleh Menlu Retno Marsudi.

Sebelumnya, Motegi melakukan kunjungan resmi ke Istana Merdeka untuk bertemu Presiden RI Joko Widodo. Ia kemudian dijadwalkan bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan.

Kunjungan Motegi ke Jakarta menandai penguatan kerja sama kedua negara di bidang maritim, ekonomi, pertahanan, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

“Sebagai sesama negara demokrasi maritim kami sepakat untuk mempromosikan kerja sama di bidang itu. Bulan ini kami memulai kerja sama teknis dengan Bakamla RI,” ujar Motegi.

Baca juga: Indonesia, Jepang perkuat kerja sama perikanan di Natuna

Baca juga: PM Jepang tetap berangkat ke Timur Tengah sesuai rencana

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020