Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Penyintas di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menggelar lomba sapi gerobak atau karapan sapi sebagai bentuk hiburan (trauma healing) setelah setahun lebih bencana gempa dan likuefaksi menghantam wilayah itu.

"Ini adalah pemulihan trauma (healing) yang dikemas dalam bentuk lomba karapan sapi atau sapi gerobak," ucap Ketua Panitia Lomba Sapi Gerobak Galaksi Desa Lolu, Asron di Lolu, Jumat.

Asron menyatakan setelah bencana gempa dan likuefaksi 28 September 2018, warga mengalami depresi karena kehilangan saudara, keluarga, tempat tinggal, lapangan kerja dan harta benda.

Kondisi itu, mempengaruhi mental dan psikologi warga serta kepercayaan diri masing-masing individu. Karena itu, dibutuhkan hiburan positif yang dapat menghilangkan kesedihan penyintas dan membangun optimisme warga untuk berjuang keluar dari masalah bencana.

"Inilah salah bentuk pendekatannya, yaitu digelar lomba sapi gerobak agar warga terhibur, tidak sedih," ujarnya.

Baca juga: Inalum-Perumnas dan Peruri bantu pemulihan Sigi pascalikuefaksi

Baca juga: YPP SCTV-Indosiar salurkan bantuan untuk pemulihan Palu Sigi Donggala

Baca juga: Topang pemulihan pascagempa, Sigi targetkan APBD 2020 Rp1,229 triliun


Selain sebagai bentuk hiburan, lomba sapi gerobak, sebagai bentuk promosi atau mengenalkan sapi kepada masyarakat.

"Kegiatan ini sekaligus untuk meningkatkan harga jual sapi, serta memberi kesempatan kepada pedagang kecil untuk berjualan dalam satu pekan ke depan," kata dia.

Berdasarkan data sementara panitia, terdapat 23 pasang sapi yang ikut lomba tersebut. Sapi-sapi tersebut tidak hanya berasal dari Sigi, melainkan juga dari Kabupaten Donggala dan Sulawesi Barat.

"Hal ini merupakan bentuk membangun persaudaraan, dan keakraban antarsesama manusia," kata Asron.

Lomba Sapi Gerobak Galaksi Desa Lolu didukung penuh oleh Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta. Lomba itu memperebutkan piala Bupati Sigi.

Terkait hal itu Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta berharap kegiatan tersebut bisa menjadi perekat untuk bersama-sama membangun optimisme yang berujung pada percepatan pemulihan kondisi penyintas.

"Setahun lebih setelah bencana, kita masih diberikan karunia oleh Tuhan untuk bagaimana menata kehidupan kita yang lebih baik ke depan. Kita masih punya banyak harapan dan upaya untuk bangkit," kata dia.

Ia mengaku mengetahui persis bahwa di Sigi banyak peminat sapi. Karena itu, lomba sapi gerobak menjadi salah satu cara untuk promosi sapi.

Namun, dia meminta kepada warga untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama lomba. Karena lomba itu bertujuan untuk menjalin silaturahim dan hiburan.

"Selaku pemerintah saya berharap tidak ada kekacauan, benturan antarsesama masyarakat selama kegiatan ini berlangsung," katanya.

Bupati berjanji bila lomba tersebut sukses dilaksanakan, maka akan dibuat lomba yang sama di lokasi yang sama dengan hadiah yang lebih besar.

"Kita rencana bulan April kita buat, dengan hadiahnya sapi, bila kegiatan ini berjalan sukses tanpa ada kekacauan," ujarnya.

Lomba Sapi Gerobak Galaksi akan berlangsung selama sepekan dari tanggal 17 - 23 Januari 2020. Lomba tersebut didukung oleh Pemerintah Desa Lolu, Camat Sigi Biromaru, Polsek Sigi Biromaru dan TNI wilayah kecamatan Sigi Biromaru.*

Baca juga: UNDP-BAZNAS bantu bangun ketahanan ekonomi korban bencana Sigi

Baca juga: PBB tinjau proses pemulihan setahun pascabencana Palu dan Sigi

Baca juga: Pulihkan ekonomi pascabencana, ACT ajak warga Sigi usaha bawang goreng

 
Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta mengangkat bendera sebagai tanda star dimulainya lomba Sapi Gerobak Galaksi Desa Lolu, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
 
Ribuan penyintas di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi antusias menonton lomba Sapi Gerobak Galaksi Desa Lolu, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020