Makassar (ANTARA) - Menyusul adanya tiga Kepala Keluarga (KK) yang yang tidak dapat menggunakan rumahnya lagi karena dampak abrasi, warga Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, membutuhkan bantuan penanganan abrasi secepatnya.

"Ada tiga KK di desa kami yang terpaksa kehilangan tempat tinggal, karena terjangan ombak besar yang menghancurkan rumah mereka, dan tahun ini abrasi terparah dalam dua tahun terakhir," kata Kepala Desa Sampulungan Rustan di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Jumat.

Korban abrasi itu adalah Darwis Daeng Taba yang tembok rumahnya sudah hancur, Dg Ugi dan Dg Satu yang rumahnya tidak bisa digunakan lagi karena sudah porak-poranda.

Baca juga: Gubernur tinjau abrasi Pantai Galesong Kabupaten Takalar

Baca juga: Warga Takalar gunakan pasir dalam karung untuk tahan abrasi

Baca juga: Walhi Sulsel: Abrasi di Galesong masih disebabkan penambangan pasir


Rustan mengatakan tiga KK yang terpaksa direlokasi ke rumah keluarganya untuk sementara waktu. Diharapkan tidak ada tambahan korban abrasi lagi, dengan adanya penanganan yang lebih cepat baik bantuan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat dengan melanjutkan proyek pembangunan tanggul yang baru separuh jalan melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang.

Sementara untuk penanganan jangka pendek dalam menangkal abrasi, dibuat tanggul pengaman dengan batu-batu besar dan membagikan 400 lembar karung pada warga untuk diisi dengan pasir dan selanjutnya disusun sebagai tanggul.

Hal tersebut diakui salah seorang warga yang rumahnya berada di bibir pantai dan kini terancam abrasi, Jumatia.

"Kami berharap pada pemerintah bukan hanya bantuan karung, tetapi juga bantuan tenaga untuk membantu mengisi karung-karung itu dengan pasir, karena jumlah kami terbatas," katanya.

Khusus rumah warga yang rusak yang sebagian rumahnya masih dapat digunakan, pihak pemerintah desa memberikan bantuan seng dari dana desa atau bahan bangunan apabila lokasi eks-rumah warga korban abrasi sudah dinyatakan aman.

Diakui Rustan, Bupati Takalar Syamsari Kitta bersama Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah sudah datang meninjau lokasi abrasi pekan lalu dan berjanji akan membantu membangunan tanggul secepatnya.

Mengenai kondisi abrasi di bibir pantai Galesong Utara dengan tiga titik abrasi di wilayah Desa Sampulungan, Rustan mengatakan sudah terjadi dua tahun terakhir dan abrasinya bervariasi dari tiga meter hingga lima belas meter dari bibir pantai.

Bahkan tak jauh dari lokasi rumah warga yang terkena abrasi, terdapat pekuburan Islam yang bagian terdekat dari pantai sudah tergerus beberapa meter, sehingga sejumlah bagian makam terlihat kain kafan ataupun tulang-belulang dari mayat yang sudah dikebumikan beberapa tahun silam.*

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020