Setelah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, baik Dinas Pariwisata hingga Kepolisian, kami memutuskan untuk menginapkan para tamu di hotel
Padang, (ANTARA) - Biro perjalanan wisata Coco's Tour, yang mendatangkan 150 wisatawan China berwisata ke Sumatera Barat, memutuskan untuk menginapkan semua tamu di salah satu hotel di Padang setelah adanya keresahan dan kekhawatiran dari sejumlah pihak.

"Setelah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, baik Dinas Pariwisata hingga Kepolisian, kami memutuskan untuk menginapkan para tamu di hotel," kata Perwakilan Coco's Tour Yunando di Padang, Senin.

Menurut dia, penolakan sejumlah pihak karena khawatir terhadap penyebaran virus corona merupakan ujian yang harus dihadapi selaku pelaku pariwisata.

"Kami bisa memahaminya, namun rencana mendatangkan para turis sudah jauh hari digagas, dan kami juga tidak menduga ada kejadian virus ini," katanya.

Yunando menambahkan, sejak kedatangan pada Minggu (26/1), para turis ini sudah diajak ke Kota Pariaman untuk menyaksikan Sekolah Beruk serta ke Kota Bukittinggi.

"Untuk ke Bukittinggi sudah dibawa ke Panorama dan Lubang Jepang," ujarnya.

Baca juga: Agen hentikan penjualan tiket untuk wisatawan China

Namun, untuk perjalanan lanjutan seperti ke Kabupaten Tanah Datar, yang rencananya berlangsung pada Senin (27/1), dibatalkan dan semua tamu dibawa langsung ke Padang.

Ia mengharapkan para turis tidak ada yang komplain karena berubahnya jadwal perjalanan.

Yunando juga mengatakan para wisatawan ini menikmati wisata di Sumatera Barat, meski baru berkunjung selama dua hari.

"Mereka mengatakan selama berkunjung ke Indonesia, hanya di Sumbar yang dapat sambutan luar biasa, makanannya sederhana tapi rasanya mewah," ujarnya.

Untuk rencana pemulangan turis asal China lebih awal karena desakan sejumlah pihak, ia mengatakan, hal itu bukan perkara yang mudah.

Menurut dia, proses tersebut paling cepat membutuhkan waktu dua hari karena banyaknya prosedur dan perizinan yang harus dilalui, mulai dari Kementerian Pariwisata, Kedutaan Besar China, Imigrasi, Angkasa Pura II hingga maskapai.

"Untuk maskapai saja kami mengajukan sejak Oktober 2019 namun izin baru keluar awal Januari 2020," kata dia.

Baca juga: 174 turis dari Kunming China tiba di Bandara Minangkabau hari ini

Ia memastikan kedatangan gelombang wisatawan selanjutnya asal China ikut dibatalkan karena situasi tidak kondusif.

"Kami rugi ratusan juta karena untuk penerbangan saja disubsidi hingga Rp1,5 juta per orang dan itu dibayar tunai di awal kepada maskapai," kata Yunando.

Meski demikian, ia menginginkan kejadian ini tidak menyurutkan agen perjalanan di China untuk mempromosikan wisata di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.

Terkait dengan kondisi turis saat ini, ia menyampaikan, semuanya dalam keadaan sehat dan tidak ada yang sakit.

"Mereka semua sehat dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sekali sehari," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 150 turis asal Kunming, China, tiba di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, pada Minggu pagi (26/1), pukul 06.36 WIB.

Menurut rencana, rombongan wisatawan mancanegara tersebut akan berwisata selama lima hari di Sumatera Barat pada 26-30 Januari 2020.

Kedatangan wisatawan mendapat penolakan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Bukittinggi-Agam, karena ketakutan masyarakat terhadap adanya virus corona.

Baca juga: IDI: Pastikan riwayat kontak turis Kunming bersih virus corona

Baca juga: Perusahaan travel jamin WNA China ke Sumbar tidak bawa virus corona


 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020