ini bagian dari persembahan menyambut Hari Peduli Sampah Nasional
Makassar (ANTARA) - Pelindo wilayah IV Makassar memperkenalkan KM Skimmer, kapal khusus pengangkut sampah yang bertugas membersihkan sampah yang mengapung di permukaan laut perairan wilayah Pelabuhan Makassar dan sekitarnya.

"Kapal ini bertugas membersihkan sampah di laut sekitar Pelabuhan Makassar, yakni di Dermaga Hatta Ujung, Dermaga Hasanuddin, Dermaga Soekarno, perairan depan Pertamina hingga Pelabuhan Paotere Makassar," sebut Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Selain itu, kapal ini hadir sebagai upaya Pelindo ikut mengatasi masalah sampah yang mengapnug di laut. "Tidak hanya itu, ini bagian dari persembahan menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari 2020," katanya.

Baca juga: Pemerintah perbarui data nasional sampah laut
Baca juga: Edhy Prabowo mengaku diminta tangani sampah plastik Labuan Bajo


Pembuatan kapal tersebut, kata dia, atas kerja sama PT Pelindo IV dengan PT Tesco Indomaritim, salah satu perusahaan pembuat kapal di Indonesia, untuk membuat kapal pengangkut sampah.

“Rencananya, secara bertahap kami juga akan mengadakan lagi kapal pengangkut sampah untuk kebersihan laut di pelabuhan kelolaan lain. Agar laut di sekitar pelabuhan bersih dari sampah plastik yang berserakan," tutur Farid.

Setiap harinya, lanjut Farid, selalu ada crew yang bersiap di atas kapal itu dengan kapasitas angkut sampah tiga sampai lima ton.

Sementara General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Makassar, Aris Tunru menambahkan, kapal sampah ini merupakan kapal pertama dan satu-satunya di Pelabuhan Makassar yang bisa membersihkan sampah di laut.

Baca juga: Sebanyak 0,59 juta ton sampah masuk ke laut Indonesia
Baca juga: LIPI lakukan penelitian dampak sampah plastik terhadap lingkungan
General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Makassar, Aris Tunru memberikan penjelasan soal kapal sampah milik Pelindo IV di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/2/2020). ANTARA/Darwin Fatir.



Kapal sampah ini menggunakan tenaga mesin saat mengisap sampah yang terapung di laut, diangkat menggunakan sistem eskalator lalu ditampung di atas kapal, bila sudah penuh maka diarahkan ke dermaga untuk dipindahkan ke mobil truk sampah yang sudah menunggu kemudian dibuang ke TPA.

Pembuatan kapal sampah itu memakan waktu empat bulan dengan melibatkan 22 tenaga teknis dari Tesco. Dari uji coba yang dilaksanakan, ternyata berhasil bekerja dengan baik bahkan ada 50 orang naik di kapal, tapi tidak tenggelam.

"Kecepatan kapal ini sekitarnya 20 knot. Sudah diuji coba dan berhasil dan ini sangat efektif. Soal pengadaan kapal sampah ini tidak menutup kemungkinan ada instansi atau kementerian memesan," katanya.

Mengenai berapa biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan kapal sampah itu, kata dia, Rp5,4 miliar. Bahkan inovasi ini juga mendapat penghargaan juara tiga saat kegiatan Kemenko Kemaritiman di Padang.

Baca juga: Legislator desak pemerintah serius atasi sampah di lautan
Baca juga: Menteri Edhy jajaki kerja sama dengan Prancis atasi sampah di laut


Aris pun menyampaikan, sebelumnya telah menerima kunjungan Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati bersama Kasubdit Sampah Spesifik dan Daur Ulang Direktorat PSLB3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ari Sugasri untuk datang meninjau Kapal Sampah milik PT Pelindo IV .

Keduanya ikut menyaksikan proses pengangkutan sampah mengapung menyusuri Dermaga Hatta Ujung, Dermaga Hasanuddin, Dermaga Soekarno, perairan depan Pertamina hingga Pelabuhan Paotere Makassar dengan menumpang kapal pandu.

Kapal ini akan dipinjamkan untuk digunakan membersihkan sampah di perairan Pelabuhan Bajo, jelang kedatangan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Indonesia berkomitmen kurangi sampah padat di laut sampai 70 persen
Baca juga: KKP berkomitmen kurangi sampah plastik di laut Nusantara

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020