Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Belu, Nusa Tenggara Timur mengamankan sebuah bom yang diduga masih aktif bekas perang dunia kedua yang ditemukan oleh seorang warga Kelapa Dua, Desa Jenis, kecamatan Kakuluk Mesak, saat sedang mencari kayu di hutan.

"Saat ini barang yang menyerupai bom dan diduga masih aktif itu sudah kami amankan, dan daerah sekitar sudah diberikan garis polisi, " kata Kapolsek Kakuluk Mesak Iptu Samsul R Arifin saat menghubungi ANTARA dari kabupaten Belu, Sabtu (15/2) malam.

Ia mengatakan bahwa penanganan lebih lanjut terkait bom yang diduga masih aktif dan bekas perang dunia kedua itu masih menunggu sub den 2 Pelopor Atambua.

"Kita masih menunggu tim Jibom dari Subden Pelopor Atambua untuk penanganan lebih lanjut, " ujar dia.

Samsul menceritakan kronologis kejadian dimana saat sedang mencari kayu Bertha Sila menemukan sesuatu yang membuat dirinya penasaran dengan benda menyerupai bom tersebut.

Iapun memegangnya, kemudian menghubungi saudaranya Marcelino dos Santos dan Atanase do Carmo untuk datang ke lokasi penemuan itu untuk membawa pulang bom tersebut ke rumahnya.

" Mereka kemudian menggalinya, dan membawa pulang bom itu dengan sebuah kendaraan roda empat untuk diantar ke Karantina, Dusun Fatukaduak, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak," tutur dia seperti yang diceritakan oleh warga.

Sesampainya di tempat tersebut (Karatina) selanjutnya, karena penasaran mereka mencoba membongkar bom tersebut.

Namun langsung ditegur oleh seorang anak yang mencurigai barang tersebut adalah sebuah senjata yang bisa meledak jika dibongkar

"Merekapun sepakat untuk melaporkan kejadian itu ke kami di Polsek sehingga langsung ditanggapi, " tambah dia.

Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan terbaru soal apakah bom itu masih aktif atau tidak serta jenisnya.

Baca juga: Pekerja proyek temukan bom Perang Dunia II di Jayapura

Baca juga: Warga kampung Nafri Kota Jayapura temukan bom PD II

Baca juga: Lanud Silas Papare musnahkan bom dan amunisi sisa PD II

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020