Program bedah rumah yang diselesaikan hingga Desember 2019 mencapai 385 unit rumah
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan mayoritas sumber dana program bedah rumah untuk 402 dhuafa berasal dari uang pegawai di lingkup Pemprov DKI.

"Memang mayoritas didapat dari infaq, sodakoh, zakat pegawai Pemprov DKI Jakarta," kata Anies di Jakarta.

Kegiatan bedah rumah itu disalurkan dananya melalui Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (Bazis) Provinsi DKI Jakarta 2019 sebesar Rp2,1 miliar.

Bantuan dana berikut pengerjaan bedah rumah ditandai melalui kegiatan seremonial penyerahan kunci rumah bertempat di Kampus B Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kamis siang.

Baca juga: Kementerian PUPR pantau pelaksanaan program bedah rumah secara digital

Baca juga: Kementerian PUPR ajak perguruan tinggi kolaborasi bedah rumah

Baca juga: Masyarakat diharapkan aktif lapor untuk ikut program bedah rumah


Dalam pemaparan di hadapan para penerima bantuan dari kalangan warga berekonomi lemah serta korban banjir, Anies berpesan untuk merawat rumah barunya nanti dan menjadikannya sebagai tempat tinggal yang nyaman.

Anies juga berterima kasih kepada Baznas Basis DKI yang sudah menyelenggarakan program yang baik ini.

"Insya Allah bisa membantu mengurangi angka kemiskinan di Jakarta," ujarnya.

Ketua Baznas DKI Ahmad Luthfi Fathullah mengatakan program bedah rumah yang diselesaikan hingga Desember 2019 mencapai 385 unit rumah.

Di wilayah Jakarta Timur sebanyak 156 rumah, Jakarta Pusat 79 rumah, Jakarta Selatan 65 unit rumah, Jakarta Barat 35 rumah, dan Jakarta Utara 32 unit rumah.

"Yang terdampak banjir tahun ini kita targetkan 50 rumah, tapi baru selesai 17 unit rumah," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020