Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango merespons hasil survei Indo Baramoter yang menunjukkan peringkat KPK mengalami penurunan sebagai lembaga negara yang memiliki tingkat kepercayaan publik tinggi.

"Survei itu karena merupakan hasil kerja yang profesional tentu harus dihargai, begitu juga dengan survei Indo Barometer. Khusus menyangkut KPK juga lebih banyak disandarkan pada belum terlihatnya hasil kerja," kata Nawawi di Jakarta, Senin.

Baca juga: KPK tak permasalahkan survei soal tingkat kepuasan publik turun

Ia menyatakan dengan masa pimpinan KPK periode 2019-2023 yang baru berjalan dua bulan sangat prematur jika dituntut untuk menunjukkan hasil kerja.

"Karena pimpinan KPK yang ada sekarang ini kan baru berusia dua bulan, sangat prematur untuk dituntut menunjukkan hasil kerjanya. Ditambah lagi usia UU hasil revisi UU Nomor 19 Tahun 2019 yang menjadi pijakan hukum bekerja KPK yang juga berusia dini," ujar Nawawi.

Baca juga: Survei: TNI lembaga negara paling dipercaya publik

Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer menunjukkan bahwa institusi TNI menjadi lembaga negara yang memiliki tingkat kepercayaan publik paling tinggi yaitu dengan persentase 94 persen.

"Ada empat lembaga negara yang memiliki tingkat kepercayaan publik tinggi yaitu TNI (94 persen), Presiden RI (89,7 persen), organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah (86,8 persen), dan KPK (81,8 persen)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (23/2).

Baca juga: Indo Barometer: Kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi meningkat

Dia mengatakan meskipun angka kepercayaan publik pada KPK tergolong tinggi (81,8 persen) namun hasil tersebut menempatkan lembaga tersebut di posisi keempat.

Menurut dia, biasanya dalam tiap survei yang dilakukannya, lembaga pimpinan Firli Bahuri itu selalu masuk dalam tiga besar.

"Biasanya KPK selalu masuk tiga besar bersama TNI dan Presiden RI," ujarnya.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020