Jakarta (ANTARA) - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengatakan konsumsi herbal yang banyak dilakukan masyarakat bukan berarti dapat menangkal virus corona atau Covid-19, melainkan hanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Dengan konsumsi herbal bukan berarti jadi kebal, melainkan hanya meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Ari di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan herbal berbeda dengan vaksin, yang mana vaksin bertujuan untuk kekebalan tubuh. Konsumsi herbal hanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, namun tidak spesifik.

"Kesannya yang sekarang terjadi di masyarakat, konsumsi herbal jadi kebal. Padahal bisa membuat kebal itu hanya vaksin," tambah dia.

Ari juga meminta masyarakat tidak semata-mata menggantungkan dengan mengonsumsi herbal saja agar terhindar dari infeksi virus itu, melain turut memperhatikan aspek lainnya seperti istirahat yang cukup, olahraga teratur, dan mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

Disinggung mengenai pencegahan dan penanganan Covid-19 oleh pemerintah, Ari mengatakan sudah dilakukan dengan baik. Ke depan, dia berharap akan lebih banyak upaya pencegahan agar individu yang terinfeksi virus tersebut tidak masuk ke Tanah Air.

"Karena pada umumnya, kasus terjadi ketika ada orang asing datang. Contohnya di kita sendiri, tertular dari orang Jepang. Begitu juga di Belgia, yang tertular dari orang Italia. Sama halnya dengan Singapura dan Malaysia," imbuh dia.

Presiden Jokowi mengonfirmasi terdapat dua warga Depok yang terinfeksi virus Covid-19 dan saat ini sedang mendapatkan perawatan di RSPI Sulianti Saroso. Pemerintah menunjuk delapan rumah sakit di Jakarta untuk pasien suspek Covid-19 itu. ***3***
Baca juga: Pemkot Surabaya-Unair kolaborasi tangkal penyebaran virus corona
Baca juga: Jahe merah menipis di Pasar Baru karena dianggap ampuh tangkal corona
Baca juga: MUI keluarkan lima seruan untuk tangkal Covid-19
Baca juga: Kemristek inginkan bahan alam Indonesia gantikan bahan baku obat kimia

Pewarta: Indriani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020