Ada upaya kemudian menjual masker dan hand sanitizer ke luar negeri. Saya minta rekan-rekan di Bea Cukai untuk membatasi dan menahan barang-barang yang akan diekspor, prioritas untuk di dalam negeri
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Listyo Sigit akan berkoordinasi dengan otoritas Bea Cukai untuk membatasi ekspor masker dan hand sanitizer (antiseptik)

Hal itu disampaikan Listyo dalam inspeksi mendadak bersama jajaran Polda Metro Jaya untuk memastikan ketersediaan masker dan hand sanitizer yang banyak dicari masyarakat di Pasar Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis

"Ada upaya kemudian menjual masker dan hand sanitizer ke luar negeri. Saya minta rekan-rekan di Bea Cukai untuk membatasi dan menahan barang-barang yang akan diekspor, prioritas untuk di dalam negeri," kata Listyo di Pasar Glodok.

Baca juga: Kabareskrim pastikan ketersediaan masker di Pasar Glodok

Dalam sidak di Pasar Glodok tersebut, Listyo melakukan inspeksi ke salah satu distributor besar yang melayani distribusi berbagai alat kesehatan tidak hanya di Jakarta, namun juga ke luar Jakarta.

Hasil sidak tersebut mendapati bahwa masih tersedia cukup alat kesehatan, terutama masker dan hand sanitizer untuk memenuhi permintaan masyarakat.

"Kita mendatangi salah satu distributor di Pasar Glodok, jadi dari hasil pengecekan, ketersediaan stok yang ada kita lihat cukup," ujarnya.

Baca juga: Pemilik pabrik masker ilegal miliki 1 pabrik lagi di Tangsel

Listyo juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan khawatir kehabisan pasokan dan mengimbau masyarakat untuk menghindari aksi borong dan menimbun.

"Masyarakat tentunya tidak perlu khawatir karena ketersediaan stok untuk masker cukup, jadi tidak perlu membeli berlebihan sehingga nantinya justru akan menyulitkan diri kita sendiri," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Iwan Kurniawan juga meminta masyarakat untuk tidak panik dalam membeli masker dalam jumlah banyak sebab ketersediaan masker masih mencukupi.

"Tadi kita melakukan inspeksi di salah satu distributor yang cukup besar dan dia mendistribusikan ke seluruh Jakarta bahkan ke seluruh Indonesia itu bisa dipastikan bahwa ketersediaan masker itu tidak perlu dikawatirkan," tukas Iwan.

Baca juga: Pabrik masker ilegal bisa raup omzet Rp4,7 miliar

Baca juga: Polri tindak 12 kasus penimbunan masker dan "hand sanitizer"

Baca juga: Polres Madiun amankan 40 boks masker hasil penimbunan

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020