Bogor (ANTARA) - DPRD Jawa Barat mendukung langkah Gubernur Ridwan Kamil meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19.

"Saya mendukung sepenuhnya instruksi Gubernur Jabar beserta jajarannya untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan menggantikannya di rumah," ujar anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya kepada ANTARA di Bogor, Minggu.

Baca juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat siaga satu virus corona

Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat ini, membatasi interaksi masyarakat sampai saat ini merupakan cara paling efektif meminimalisir penyebaran COVID-19 di Jawa Barat.

"Ini merupakan wujud konkret dari kewaspadaan yang harus ditempatkan pada level tertinggi, apalagi protokol penanganan dalam aspek mediknya belum bisa dilakukan secara maksimal. Oleh karena itu, mau tak mau menjaga jarak interaksi antara sesama warga harus dilakukan," kata Asep.

Baca juga: Jabar bentuk crisis centre COVID-19

Ia menganggap, pernyataan organisasi kesehatan dunia (WHO) mengenai virus COVID-19 sebagai pandemi global tidak bisa dianggap enteng.

"Pernyataan ini jelas merupakan alarm yang keras bagi semua negara berikut seluruh tingkatan pemerintahan di dalamnya bahwa upaya preventif dan antisipatif harus segera dilakukan," tuturnya.

Baca juga: Ridwan minta studi banding sekolah ke luar Jabar ditunda

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jabar mengeluarkan keputusan tentang kegiatan belajar mengajar siswa di rumah masing-masing selama dua pekan, mulai Senin (16/3), sebagai bagian upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19,

“Kami kemarin seharian berkoordinasi dengan para sekda, para kepala daerah, terkait sekolah di rumah,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca juga: Ridwan Kamil imbau perguruan tinggi riset obat kina terkait COVID-19

Kurikulum yang akan diterapkan untuk kegiatan belajar di rumah, selain pelajaran yang biasa dilakukan di sekolah, adalah kurikulum tambahan tentang pendidikan COVID-19 melalui interaktif dan teknologi.

“Jadi, anak-anak di rumah itu belajar di rumah mengerjakan PR, tanya jawab via HP dengan gurunya, sehingga akhirnya anak-anak ini menjadi agen edukasi,” katanya.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020