Saya sangat optimis melihat stok beras yang ada
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo  melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, guna memastikan stok beras dan bahan pangan lainnya mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran mendatang.

Mentan juga menegaskan bahwa stok beras mampu mencukupi kebutuhan warga selama menjalani pembatasan sosial dalam masa penanganan penyebaran COVID-19 dan mekanisme kerja dari rumah.

"Stok beras kita tiga juta ton. Lalu, akhir bulan Maret hingga April kita akan panen lagi. Kalau semua berjalan lancar akan ada tambahan sebesar delapan juta ton. Untuk itu, stok beras kita sangat aman," kata Mentan di Food Stasion Tjipinang Raya, Jakarta Timur, Rabu.

Baca juga: Mentan jamin stok 11 kebutuhan pangan aman hingga Agustus

Mentan mengatakan setidaknya ada 11 komoditas bahan pokok yang dikawal pemerintah secara intens, yakni beras, jagung, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah besar.

Kemudian, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.

"Saya sangat optimis melihat stok beras yang ada. Di Jakarta masalah beras harusnya sudah selesai. Tinggal kita mem-back up seluruh wilayah di Indonesia," kata Mentan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi memastikan stok beras di Jakarta terkendali dengan baik, meski saat ini sedang menghadapi wabah COVID-19.

"Kita memiliki 30.000 ton beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur. Angka ini sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta," kata Arief.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, perkiraan ketersediaan pangan strategis nasional untuk Maret hingga Agustus 2020, yakni beras tersedia 25,6 juta ton dari kebutuhan 15 juta ton.

Sementara itu, jagung ketersediaan sebanyak 13,7 juta ton dari kebutuhan 9,1 juta ton; bawang merah 1,06 juta ton dari kebutuhan 701.482 ton; dan cabai besar 657.467 ton dari kebutuhan 551.261 ton.

Daging kerbau/sapi tersedia 517.872 ton, yang 290.000 ton di antaranya impor, dari kebutuhan 376.035 ton; daging ayam ras 2 juta ton dari kebutuhan 1,7 juta ton; dan minyak goreng 23,4 juta ton dari kebutuhan 4,4 juta ton.

Baca juga: Mentan sebut harga gula dan bawang mahal karena "panic buying"
Baca juga: Mentan ajak perguruan tinggi bersinergi bangun pertanian modern

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020