Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah meminta mahasiswa tidak mudik sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 di daerah itu.

Nurdin Abdullah mengatakan hal itu karena pandemi virus corona baru dibawa oleh manusia dan pergerakan manusia dalam jumlah besar seperti mudik. Mudik berpotensi menambah penyebaran virus ini.

"Mohon disampaikan ke adik-adik mahasiswa kita terutama yang ada di Makassar. Kalau bisa ini yang merupakan tradisi kita, yang setiap kali menghadapi bulan Ramadan, pada saat lebaran, agar (kali ini) tidak pulang kampung dulu," kata Nurdin Abdullah dalam keterangan resminya di Makassar, Jumat.

Saat ini, kata Nurdin Abdullah, pemerintah daerah sedang berupaya untuk mensterilkan daerah. "Tinggal di Makassar saja, sudah sangat membantu memutus mata rantai virus ini," ujarnya.

Baca juga: Komunitas Perantau Sumsel minta anggotanya tak mudik Lebaran

Beberapa waktu lalu, Bupati Selayar, Basli Ali telah menutup sementara penyeberangan Selayar-Bira (Bulukumba) karena imbas corona.

"Kemarin ada kejadian mau menyeberang ke Selayar, ternyata Bupati Selayar sudah close karena mereka menjaga daerah mereka, supaya penularannya tidak menjadi luas," katanya.

Perguruan tinggi juga diharapkan dapat mensosialisasikan ini, agar para mahasiswa mereka menunda untuk mudik. Ini juga dalam rangka melindungi keluarga mereka masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari, menjelaskan kondisi di Sulsel, dari 66 pasien positif COVID-19 merupakan "imported transmission" masih dominan. Angkanya mencapai 65 persen.

"Apa yang dimaksud "imported transmission' adalah dia yang sudah positif dari luar, jadi dia tidak transmisi di dalam (satu wilayah). Kemudian 35 persen itu 'local transmission', artinya ada 35 persen yang didapat karena interaksinya di dalam daerah Sulsel," katanya.
Baca juga: Paguyuban Perantau Lamongan imbau anggotanya tunda mudik

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020