"Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan di banyak tempat yang didiami oleh banyak WNI. Sehingga, dampak yang diberikan betul-betul dapat sangat terasa bagi para penerimanya...,"
Kuala Lumpur (ANTARA) - Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur mendistribusikan bahan makanan kepada para WNI khususnya kepada mahasiswa Indonesia yang masih bertahan di tempat tinggalnya akibat dampak Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) hingga 28 April 2020.

Kegiatan sosial ini diadakan selama dua hari yaitu Sabtu (11/4) dan Ahad (12/4), ujar pengurus PPI Malaysia, Ahmad Naufal Aisyi di Kuala Lumpur, Minggu.

Kegiatan amal sosial ini langsung dipimpin oleh Ketua PPI Malaysia, Muhammad Rajiv Syarif dan pengurus PPI Malaysia lainnya yaitu Evita Putri dan Muhammad Rizky Ananda.
Baca juga: Malaysia lanjutkan "lockdown" hingga 28 April 2020

"Ada 121 bungkus bahan pangan pokok terdiri beras dan lauk pauk dalam kemasan telah disiapkan untuk dapat dibagikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan," katanya.

Pada hari pertama mereka memulai mendistribusikan bantuan dari satu tempat tinggal ke tempat tinggal yang lain di Kuala Lumpur, Bangi, Kajang, dan Serdang.

Pada hari kedua tujuan pendistribusian barang sembako akan dilakukan di sekitar Kuala Lumpur, Bangi dan Nilai, Negeri Sembilan.

"Kegiatan sosial yang dilakukan selama dua hari ini sukses dilaksanakan karena banyak dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang merasa sangat terbantu dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan," katanya.
Baca juga: KNPI dan Majlis Belia Malaysia santuni TKI terdampak COVID-19

PPI Malaysia juga berterima kasih kepada Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur yang telah memberikan surat jalan.

Mereka mendukung tim bakti sosial untuk dapat pergi menyalurkan bantuan ke beberapa tempat tujuan.

"Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan di banyak tempat yang didiami oleh banyak WNI. Sehingga, dampak yang diberikan betul-betul dapat sangat terasa bagi para penerimanya," ujar Ketua PPI Malaysia, Muhammad Rajiv Syarif.
Baca juga: WNI asal Batam di Malaysia bantu 25 kotak nasi gratis per hari ke TKI
Baca juga: 41 pelajar tahfiz kluster tabligh sembuh dari COVID-19

 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020