Palembang (ANTARA) - Wakil Wali Kota Palembang, Sumatera Selatan, Fitrianti Agustinda mengatakan stok gula pasir di kota itu cukup aman karena tersedia dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Berdasarkan hasil pengecekan di sejumlah pasar tradisional dan gudang milik Perum Bulog yang ada di kota ini gula pasir tersedia cukup banyak mencapai 350 ton," kata Fitrianti Agustinda di Palembang, Jumat.

Berdasarkan penjelasan pihak Bulog, stok gula pasir yang ada sekarang ini akan terus ditambah untuk menghadapi peningkatan permintaan masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada 24 April 2020.

"Sekarang ini dalam perjalanan ada sekitar 200 ton gula pasir, dengan adanya tambahan stok tersebut warga kota ini tidak perlu khawatir akan kehabisan barang tersebut di pasaran," ujarnya.

Warga Palembang diminta untuk tidak melakukan pembelian gula secara besar-besar, karena tindakan itu dapat mempengaruhi kondisi stok di pasar dan mendorong harga bergerak naik.

Harga gula pasir sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp12.500 per kilogram.

Untuk mencegah terjadinya kenaikan harga gula pasir di luar ketentuan HET itu atau melebihi batas kewajaran, pihaknya bersama instansi terkait akan terus melakukan pengawasan di pasaran, kata wawako.

Sebelumnya Gubernur Sumsel, Herman Deru menjelaskan pihaknya terus melakukan pengawasan persediaan pangan untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tersedia dalam jumlah cukup.

"Saya pastikan stok kebutuhan pokok seperti beras, gula, hingga daging tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumsel beberapa bulan ke depan," ujar gubernur.

Sedangkan menurut Kepala Perum Bulog Divre II Sumsel-Babel, Ali Ahmad Najib Amsari, ketahanan pangan di wilayah kerjanya cukup untuk 10 bulan ke depan.

"Artinya saat Ramadhan nanti ketersediaannya masih cukup dengan asumsi pengadaan selanjutnya berjalan sesuai dengan rencana," ujar Kabulog Sumsel-Babel.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020